Rekor Buruk 71 Tahun Menghantam Liverpool, Rekrutan Mahal Tak Memberi Jawaban!

Gilabola.com – Liverpool yang sempat melaju dengan tujuh kemenangan beruntun di awal musim kini menghadapi salah satu periode paling kelam dalam sejarah klub. Harapan mempertahankan gelar Premier League dan melangkah jauh di Liga Champions terguncang setelah dihantam PSV 4-1 di Anfield—kekalahan yang menandai titik terendah mereka dalam 71 tahun terakhir.

Hasil ini menjadi bagian dari rangkaian sembilan kekalahan dalam 12 pertandingan, tiga kekalahan beruntun dengan selisih tiga gol, serta tujuh kali kebobolan hanya dalam lima hari di markas yang biasanya menjadi benteng kuat The Reds.

Curtis Jones tak mampu menyembunyikan frustrasinya. “Saya tidak punya jawabannya. Ini tidak bisa diterima. Saya bahkan sudah melewati tahap marah,” ujarnya kepada RTE, menggambarkan suasana ruang ganti yang kehilangan arah.

Arne Slot yang sempat dielu-elukan setelah membawa Liverpool menjadi juara di musim pertamanya kini berada di bawah tekanan berat. Pendukung mulai mempertanyakan apakah pelatih asal Belanda tersebut masih bisa mengendalikan situasi yang semakin memburuk.

Start Gemilang, Krisis Tajam

Kebangkitan singkat pada awal November—kemenangan atas Aston Villa dan Real Madrid—sempat memunculkan harapan. Namun itu hanya jeda sementara dari tren negatif yang dimulai dari enam kekalahan dalam tujuh laga.

Kekalahan 3-0 dari Manchester City mungkin dianggap wajar, tetapi dipukul dengan skor identik oleh tim asuhan Sean Dyche, Nottingham Forest, menjadi alarm keras. Liverpool terdampar di posisi ke-12 Premier League sebelum kekalahan memalukan dari PSV memperburuk keadaan.

Ini baru kekalahan kedua Liverpool di Anfield dalam 26 laga fase grup Liga Champions sejak 2020. Lebih buruk lagi, The Reds kini terperosok ke peringkat 13 Liga Champions league phase, membuat Slot menghadapi tugas raksasa untuk sekadar membawa tim kembali ke papan atas.

Stephen Warnock ikut menyoroti kondisi tim. “Segalanya terasa sulit, kekalahan menumpuk, dan tidak terlihat ada pertarungan dari para pemain,” katanya kepada BBC Sport.

Rekrutan Mahal Tak Memberi Jawaban

Di tengah performa yang merosot, pembelian besar Liverpool justru belum memberi dampak signifikan. Alexander Isak, rekrutan termahal klub, belum mencetak gol. Florian Wirtz masih cedera, sementara Milos Kerkez terus kesulitan beradaptasi.

Lebih anehnya, Slot hanya melakukan dua pergantian saat tertinggal dari PSV—Isak masuk menggantikan Hugo Ekitike yang diduga cedera, dan Federico Chiesa diganti oleh Ibrahima Konate dalam malam berat lainnya bagi sang bek Prancis.

Slot sendiri tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. “Ini mengejutkan semua orang. Saya juga tidak mudah terkejut, tapi ini sangat tidak terduga. Semua bisa lebih baik, termasuk saya,” ucapnya.

Di tengah kegelapan, satu sosok menonjol: Dominic Szoboszlai. Kembali bermain di posisi naturalnya, ia mencetak gol dan menjadi motor serangan, memperlihatkan bahwa ia jauh lebih efektif sebagai gelandang ketimbang solusi darurat di sisi kanan pertahanan.

Namun Steven Gerrard memperingatkan bahwa situasi tetap genting. “Liverpool sedang dalam tren buruk, kepercayaan diri runtuh, dan tim ini sangat rapuh. Jika pelatih tak menemukan jawaban, situasi ini akan berlanjut,” katanya via TNT Sports.

Slot vs PSV: Rekor Buruk Berlanjut

Bagi Slot, PSV memang bukan lawan ideal untuk memulihkan momentum. Mantan pelatih Feyenoord itu hanya menang sekali dalam delapan pertemuan terakhir melawan raksasa Eredivisie tersebut (D3 L4). Tidak ada tim lain yang lebih sering mengalahkannya sepanjang kariernya.

Meski posisinya mulai dipertanyakan, Slot menegaskan tidak sedang memikirkan masa depannya. “Saya hanya fokus memperbaiki tim,” ujarnya.

Jalan Terjal Menanti: Liga Champions & Premier League

Liverpool sebelumnya tampil impresif di Liga Champions dengan tiga kemenangan dari empat laga. Namun kekalahan ini membuat mereka tergeser dari zona delapan besar. Tantangan berat menanti: Inter Milan dan laga tandang ke Marseille.

Sebelum itu, The Reds harus menghadapi West Ham di Premier League pada Minggu mendatang.

Warnock menilai semua pemain kini harus kembali ke dasar. “Setiap pemain Liverpool sedang mengalami masa sulit. Tidak ada solusi instan,” katanya.

Selain performa yang merosot, kepergian Diogo Jota pada Juli lalu dinilai memberi dampak besar pada dinamika tim. Pemain kunci musim lalu tak lagi tampil selevel sebelumnya, sementara rekrutan anyar kesulitan memberikan kontribusi.

“Banyak hal berbeda dibanding musim lalu,” lanjut Warnock. “Namun industri ini selalu berpijak pada hasil, dan Liverpool saat ini terus kalah dengan cara yang mengkhawatirkan.”

Masa Depan Suram atau Titik Balik?

Dengan tekanan yang terus meningkat, para pendukung menunggu jawaban cepat. Liverpool membutuhkan solusi nyata sebelum musim ini berubah menjadi mimpi buruk yang tak mudah dilupakan.

SebelumnyaBegini Cara Arsenal Bungkam Harry Kane Tanpa Satu Pun Tembakan ke Arah Gawang!
SelanjutnyaKalah di Emirates, Harry Kane Yakin Bayern Munchen Akan Kembali Balas The Gunners di Liga Champions