Rekor Buruk Manchester United Melawan Tim Papan Bawah Beri Tekanan Pada Erik ten Hag

Manchester United kembali meraih hasil mengecewakan setelah bermain imbang tanpa gol melawan Crystal Palace pada Sabtu (22/9) malam WIB di laga lanjutan Premier League.

Hasil ini memperpanjang catatan buruk mereka melawan tim-tim yang berada di papan bawah Premier League, sekaligus menambah tekanan bagi manajer Erik ten Hag setelah awal musim kurang mengesankan.

Di pertandingan ini, juru taktik Belanda membuat keputusan kontroversial yang banyak dipertanyakan dengan mencadangkan Marcus Rashford, yang sedang dalam performa terbaiknya.

Rashford sebelumnya mencetak gol dalam kemenangan 3-0 Manchester United atas Southampton di Premier League dan menambah dua gol lagi dalam kemenangan 7-0 melawan Barnsley di Piala Liga.

Meski tampil impresif, Ten Hag memilih untuk tidak memasang Rashford sebagai starter melawan Palace. Pelatih asal Belanda itu lebih memilih Joshua Zirkzee sebagai striker utama, dengan Alejandro Garnacho dan Amad Diallo mengisi posisi sayap.

Keputusan ini, menurut Ten Hag, bukanlah hal yang sulit karena rotasi pemain dibutuhkan untuk menjaga kebugaran tim mengingat jadwal yang padat, sayang hasilnya tidak sesuai harapan.

Ten Hag menjelaskan kepada Sky Sports bahwa Garnacho membutuhkan lebih banyak kesempatan bermain sebagai starter, mengingat pemain muda tersebut sering memberikan kontribusi signifikan meski lebih sering tampil sebagai pemain pengganti.

Pemain sayap Argentina itu dinilai memiliki potensi besar dalam hal mencetak gol dan memberikan assist, sehingga Ten Hag ingin memberinya lebih banyak menit bermain.

Namun, keputusan tersebut tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Rashford yang akhirnya masuk di babak kedua gagal membawa perubahan signifikan bagi permainan United.

Hasil imbang ini membuat Manchester United hanya berhasil meraih dua kemenangan dari delapan pertandingan terakhir melawan tim-tim yang memulai hari di papan bawah klasemen.

Dari delapan pertandingan tersebut, The Red Devils hanya mampu menang dua kali, sementara empat pertandingan lainnya berakhir imbang dan dua sisanya berujung kekalahan.

Kemenangan United atas tim-tim papan bawah hanya terjadi ketika mereka mengalahkan Sheffield United yang kemudian terdegradasi, serta kemenangan atas Southampton beberapa waktu lalu. Ini jelas menjadi catatan buruk bagi Ten Hag yang diharapkan bisa membawa tim tampil lebih konsisten di semua kompetisi.

Setelah pertandingan, Ten Hag mengungkapkan kekecewaannya terkait kegagalan timnya mencetak gol. Meski merasa performa timnya sudah cukup baik, Ten Hag menegaskan bahwa permainan yang bagus saja tidak akan memberikan poin.

Dalam wawancara dengan Match of the Day, dia menyatakan bahwa United menguasai permainan, tampil dominan, dan melakukan pressing yang efektif, namun tetap gagal memanfaatkan peluang untuk mencetak gol.

Ten Hag juga mengakui bahwa timnya sedang berada dalam proses perbaikan. Dia merujuk pada pertandingan sebelumnya melawan Brighton, di mana United juga sempat mendominasi permainan tetapi kehilangan kendali di 30 menit terakhir dan akhirnya kalah 2-1.

Menurutnya, dalam pertandingan melawan Palace ini, ada sedikit perbaikan meskipun hasilnya masih jauh dari yang diharapkan. Keputusan rotasi yang dilakukan oleh Ten Hag mungkin masih bisa diperdebatkan, namun yang jelas, Manchester United harus segera menemukan solusi untuk meningkatkan konsistensi mereka jika ingin tetap bersaing di papan atas Liga Premier musim ini.

Anda dapat berlangganan Gilabola.com di Google News atau join channel Whatsapp kami untuk mendapatkan update terbaru!