Gilabola.com – Manchester United masih mengalami masa sulit di bawah kepemimpinan Ruben Amorim, yang baru mencatatkan empat kemenangan dari 14 pertandingan di Premier League.
Menjelang pertandingan melawan Everton di Goodison Park, Amorim mengakui bahwa David Moyes telah melakukan pekerjaan yang lebih baik dibanding dirinya. Dia menilai Everton telah menunjukkan perkembangan positif sejak Moyes menggantikan Sean Dyche pada Januari lalu.
Dalam beberapa pekan terakhir, Everton mampu meraih 13 poin dari 18 yang tersedia, sementara Manchester United masih berjuang untuk menemukan konsistensi.
Amorim menilai kemenangan dalam satu atau dua pertandingan bisa mengubah segalanya, namun timnya belum mampu mencapai hal tersebut. Dia pun memberikan apresiasi kepada para pemain Everton serta Moyes yang mampu membangun momentum dengan baik.
Sementara itu, Ruben Amorim tidak menutup-nutupi kekecewaannya terhadap performa Manchester United. Dia merasa frustrasi karena hasil yang didapat tidak sebanding dengan usaha yang telah dilakukan timnya.
Menurutnya, ketika sebuah tim hanya meraih empat kemenangan dalam 14 pertandingan, situasi itu sangat mengecewakan, baik di Manchester United maupun klub lain.
Amorim juga menepis anggapan bahwa sistem permainannya hanya terpaku pada formasi 3-4-3. Dia menjelaskan bahwa filosofi permainan yang dia terapkan tidak hanya bergantung pada jumlah bek di lini pertahanan, tetapi lebih kepada prinsip permainan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan tim. Dia merasa formasi bukan masalah utama, melainkan bagaimana para pemain memahami konsep permainan yang diterapkan.
Manchester United akan mendapatkan tambahan kekuatan dengan kembalinya Leny Yoro, Christian Eriksen, dan Manuel Ugarte dalam laga melawan Everton. Ketiganya sebelumnya absen saat United kalah 0-1 dari Tottenham.
Namun, Amad Diallo masih harus menepi dalam waktu yang cukup lama, sementara Kobbie Mainoo dan Toby Collyer juga belum bisa dimainkan. Selain itu, Mason Mount, Lisandro Martínez, dan Luke Shaw masih menjalani pemulihan dari cedera jangka panjang.
Pengakuan David Moyes
Di sisi lain, David Moyes mengungkapkan bahwa dirinya mengalami perubahan dalam pendekatan kepelatihan sejak pertama kali menangani Everton. Jika dulu dia memiliki semangat yang meledak-ledak, kini dia lebih tenang dalam menghadapi berbagai situasi.
Namun, dia menegaskan bahwa ketenangannya bukan berarti ia kehilangan gairah terhadap sepak bola. Menurutnya, pengalaman membuatnya lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, terutama dalam mengelola tim di tengah jadwal yang padat.
Moyes juga menyadari bahwa menjadi manajer di era modern lebih menuntut dibanding 15 hingga 20 tahun lalu. Dia menjelaskan bahwa kini seorang pelatih harus lebih banyak melakukan evaluasi pertandingan, menangani lebih banyak pemain, serta menghadapi tekanan media yang semakin besar.
Oleh karena itu, dia mengandalkan tim kepelatihan yang solid untuk berbagi tugas dan memastikan setiap aspek tim berjalan dengan baik. Sementara itu, Ruben Amorim tetap teguh pada prinsip permainannya meskipun menghadapi tekanan akibat hasil buruk.
Berbeda dengan Moyes yang lebih pragmatis dalam menyesuaikan taktik dengan kondisi tim, Amorim masih percaya bahwa filosofi yang dia bawa dapat diterapkan di Manchester United dalam jangka panjang. Dia menilai perubahan sistem permainan bukan solusi instan, melainkan adaptasi yang perlu dilakukan dengan pendekatan yang matang.
Di bursa transfer, Manchester United sempat mencoba mendatangkan Jarrad Branthwaite pada musim panas lalu. Namun, David Moyes menegaskan bahwa Everton tidak akan melepas bek muda tersebut dengan harga murah. Dia mengatakan bahwa klub yang berminat harus menyiapkan tawaran besar jika ingin memboyong Branthwaite di akhir musim.