Ruben Amorim Bela Gaya Main Bertahan Manchester United: ‘Kami Butuh Poin!’

Gilabola.comRuben Amorim, pelatih Manchester United, membela gaya bermain defensif yang ditunjukkan timnya saat bermain imbang 1-1 melawan Arsenal di Old Trafford.

Meskipun mendapat kritik karena tidak mengubah filosofi permainannya selama masa sulit, Amorim menegaskan bahwa timnya harus melakukan apa pun untuk meraih poin, termasuk bermain dengan gaya yang tidak populer di mata fans.

Manchester United tampil dengan pertahanan ketat sepanjang pertandingan, hanya mencatat satu tembakan tepat sasaran di babak pertama yang berbuah gol melalui tendangan bebas kontroversial Bruno Fernandes.

Meskipun bermain lebih baik di babak kedua dan memaksa David Raya melakukan beberapa penyelamatan, United tidak bisa mempertahankan keunggulan mereka. Amorim mengakui bahwa gaya bermain seperti ini bukanlah yang diinginkannya, tetapi dia menegaskan bahwa tim harus beradaptasi dengan situasi saat ini.

Juru taktik Portugal itu menjelaskan bahwa ketika melatih Manchester United, dia tidak bisa terus bermain dengan gaya seperti itu, tetapi tujuan utama adalah memenangkan pertandingan.

Dia menyadari bahwa gaya bermain defensif bisa membuat fans frustrasi, tetapi dia berharap bahwa dengan meraih hasil positif, fans akan tetap mendukung tim. Amorim juga memuji performa Alejandro Garnacho, yang dinilainya tampil sangat baik setelah kecewa dengan hasil pertandingan sebelumnya.

Tanggapi Protes Fans

Selain membahas gaya bermain, Amorim juga menanggapi protes yang dilakukan oleh fans Manchester United sebelum pertandingan. Ribuan fans memprotes kepemilikan klub oleh keluarga Glazer, dengan banyak yang mengenakan pakaian hitam sebagai simbol bahwa klub ini “pelan-pelan sekarat” di bawah struktur kepemilikan saat ini.

Juru taktik Portugal itu membela hak fans untuk menyuarakan pendapat mereka, sambil menegaskan bahwa Manchester United adalah klub yang tidak akan pernah mati.

Amorim menyatakan bahwa dia bisa merasakan semangat fans tidak hanya di stadion, tetapi juga di jalan-jalan. Dia mengakui bahwa sepak bola adalah bisnis besar, dan terkadang sulit bagi fans untuk membeli tiket pertandingan.

Namun, mantan bos Sporting CP itu berjanji bahwa tim akan memberikan usaha terbaik untuk membahagiakan fans, meskipun harus bermain dengan gaya yang tidak selalu menarik.

Gary Neville, legenda Manchester United, juga memberikan tanggapannya terkait protes fans. Neville menyebutkan bahwa kemarahan fans disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pembayaran utang, manajemen yang buruk, dan rekrutmen pemain yang tidak efektif.

Legenda dan mantan kapten klub itu menegaskan bahwa semua masalah ini telah berdampak besar pada performa klub dan pendapatannya, terutama karena gagal lolos ke Liga Champions.