Gilabola.com – Manchester United akan memulai musim baru Premier League dengan ujian berat melawan <a href="https://gilabola.com/tags/arsenal/”>Arsenal. Meski sudah mengeluarkan dana besar untuk memperkuat lini depan, Ruben Amorim tampaknya tidak akan langsung menurunkan semua rekrutan mahalnya.
Pelatih asal Portugal itu sedang mempertimbangkan opsi yang lebih taktis demi menghadapi ancaman serangan dari The Gunners dan satu nama kejutan bisa masuk ke dalam starting XI.
Amorim memang menjadikan perbaikan sektor serangan sebagai prioritas pada bursa transfer musim panas ini. Musim lalu, timnya hanya mampu mencetak 44 gol di liga, jumlah yang dianggap jauh dari cukup untuk klub sebesar Manchester United.
Dengan dukungan dana sekitar Rp 4,4 Triliun, dia mendatangkan Matheus Cunha dari Wolves, Bryan Mbeumo dari Brentford, dan Benjamin Sesko dari RB Leipzig.
Rotasi Taktis dan Peran Mount
Walau trio penyerang baru tersebut diproyeksikan menjadi starter utama musim ini, situasi laga melawan Arsenal bisa membuat Amorim mengambil langkah berbeda.
Ada kemungkinan Diogo Dalot ditempatkan sebagai wing-back kanan, Luke Shaw menggantikan Ayden Heaven di bek tengah kiri, dan Casemiro dipilih di lini tengah untuk memperkuat pertahanan.
Salah satu posisi yang menjadi sorotan adalah lini depan. Sesko diharapkan menjadi ujung tombak, tetapi peluangnya untuk memulai laga masih 50-50. Amorim disebut-sebut mempertimbangkan Mason Mount, baik sebagai false nine maupun gelandang serang.
Sepanjang pramusim, Mount tampil impresif. Dalam dua pertandingan persahabatan terakhir, performanya terlihat paling konsisten dibandingkan Cunha dan Mbeumo.
Dalam tur di Amerika Serikat, dia tampil meyakinkan, lalu di laga penutup melawan Fiorentina, Mount mencatatkan 37 sentuhan bola, 29 operan sukses, dan intensitas pressing yang tinggi. Dia sempat bermain sebagai penyerang tengah sebelum bergeser ke peran gelandang serang.
Amorim dikabarkan sangat mengagumi fleksibilitas Mount. Sang pelatih menilai pemain berusia 26 tahun itu mampu menguasai banyak posisi di lapangan, sebuah kemampuan yang jarang dimiliki pemain dengan spesialisasi tertentu.
Sementara Cunha dan Mbeumo punya peran yang lebih terdefinisi, Mount bisa menjadi penyesuai formasi di tengah pertandingan. Cunha mungkin akan digeser sebagai striker saat Sesko belum siap tampil starter.
Keunggulan yang Bisa Jadi Penentu
Ketenangan Mount saat menguasai bola dan etos kerjanya membuatnya menjadi senjata taktis di laga besar, apalagi menghadapi tim yang kemungkinan akan menguasai penguasaan bola seperti Arsenal.
Meski Manchester United sudah mengeluarkan biaya besar untuk membentuk lini serang baru, tampaknya publik Old Trafford harus sedikit bersabar untuk melihat komposisi ideal itu tampil penuh.
Jika Amorim benar-benar memberi Mount kesempatan starter di laga pembuka, keputusan itu akan menjadi ujian awal dari strategi barunya. Bukan sekadar mengejutkan lawan, tetapi juga membuktikan bahwa di sepak bola modern, kerja keras dan fleksibilitas kadang lebih berharga dibanding nama besar atau label harga tinggi.