Gilabola.com – Manchester United saat ini sedang berada dalam masa transisi di bawah kepemimpinan Ruben Amorim, yang baru sebulan memimpin tim. Sang pelatih sedang mencoba membangun gaya bermain baru, tetapi hasil yang diraih masih belum konsisten.
Kekalahan 0-3 dari Bournemouth sebelum Natal membuat banyak pihak menilai bahwa tim membutuhkan perombakan besar. Amorim mewarisi skuad yang dibangun oleh Erik ten Hag selama lebih dari dua tahun, dengan dana yang telah dihabiskan mencapai lebih dari Rp 6 Trilyun.
Namun, beberapa pemain dari era tersebut menghadapi berbagai tantangan, mulai dari cedera hingga penurunan performa, sehingga masa depan mereka di klub dipertanyakan.
Evaluasi Pemain Warisan Ten Hag
Tyrell Malacia adalah salah satu pemain yang didatangkan dengan biaya Rp 253 Milyar. Bek asal Belanda ini sempat tampil baik pada musim debutnya, tetapi cedera lutut berkepanjangan membuatnya kehilangan posisi di tim utama. Meskipun sudah kembali beraksi, performanya dianggap belum memenuhi standar yang dibutuhkan.
Christian Eriksen, yang direkrut dengan status bebas transfer, memberikan dampak besar pada paruh pertama musim 2022/2023. Namun, performanya menurun pada musim berikutnya, dan dia jarang dimainkan oleh Amorim sejak mengambil alih tim.
Bek tengah Lisandro Martinez, yang didatangkan dengan harga lebih dari Rp 974 Milyar, sempat menjadi favorit penggemar berkat performa solidnya. Sayangnya, cedera yang berulang membuat kontribusinya terbatas.
Mason Mount barangkali adalah pembelian tergagal, dengan dia dibeli sekitar Rp 1,15 Trilyun dari Chelsea pada dua musim panas lalu, sayangnya dia punya penampilan terbatas karena terus menerus diganggu dengan cedera.
Casemiro, gelandang yang dibeli dari Real Madrid dengan biaya mencapai Rp 1,2 Trilyun, tampil luar biasa di musim pertamanya. Namun, performanya menurun drastis di musim berikutnya. Meski begitu, dia mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di bawah Amorim, meskipun waktu bermainnya lebih sedikit.
Antony, salah satu rekrutan termahal di era Ten Hag dengan biaya Rp 1,6 Trilyun, menjadi salah satu transfer yang paling dikritik. Penyerang asal Brasil ini gagal memberikan kontribusi signifikan dan diperkirakan akan dijual pada musim panas mendatang.
Andre Onana dikontrak dari Inter Milan senilai Rp 860 Milyar, tapi kinerjanya belum konsisten. Kadang melakukan penyelamatan-penyelamatan hebat, kadang blunder dan mudah kebobolan.
Leny Yoro, sementara itu, sempat datang dengan ekspektasi besar sebelum cedera di awal musim menghambat debutnya di Old Trafford. Belakangan dia mulai kembali bermain dan memiliki banyak potensi yang diharapkan bisa berkembang.
Noussair Mazraoui didatangkan dari Bayern Munchen dengan biaya Rp 253 Milyar. Bek kanan ini dianggap sebagai salah satu pembelian terbaik musim ini berkat penampilannya yang konsisten.
Bek tengah Matthijs de Ligt, yang dibeli seharga Rp 760 Milyar, juga mulai menunjukkan kualitasnya setelah awal yang lambat. Selain itu, gelandang Manuel Ugarte, yang memiliki hubungan kerja sama kuat dengan Amorim di Sporting Lisbon, mulai memberikan kontribusi signifikan setelah melalui awal yang sulit.
Dengan tantangan besar yang ada, Amorim harus memutuskan masa depan sejumlah pemain yang dianggap tidak memenuhi harapan. Pemain seperti Malacia, Eriksen, dan Antony mungkin akan dilepas untuk memberi ruang bagi pemain baru.
Sementara itu, Amorim juga diharapkan dapat memaksimalkan potensi pemain yang masih menunjukkan kualitas, seperti Martinez dan Noussair Mazraoui, serta mengintegrasikan rekrutan barunya ke dalam sistem permainan.
Dalam rangka perombakan skuad yang sesuai dengan taktiknya, Amorim bisa melepas hingga delapan dari 15 pemain yang direkrut Erik ten Hag, yang sebagian besar gagal menunjukkan performa impresif di Old Trafford.