Gilabola.com – Amad Diallo menjadi salah satu cerita menarik di musim 2024/25 Manchester United, terutama setelah Ruben Amorim mengambil alih kursi kepelatihan pada awal November.
Pemain asal Pantai Gading itu, yang semula kesulitan mendapat tempat di bawah Erik ten Hag, mulai menemukan kembali bentuk terbaiknya dalam skema 3-4-2-1 khas Amorim. Posisi sebagai bek sayap kanan menjadi titik balik baginya dalam dunia sepak bola Inggris.
Meskipun sempat mengalami cedera pergelangan kaki yang membuatnya absen selama hampir tiga bulan, Amad tetap mampu mencatat delapan gol di bawah asuhan Amorim.
Dia menutup musim dengan total 11 gol, sebuah angka yang menunjukkan efisiensi dan kontribusi besar, terutama mengingat waktu bermain yang terbatas sebelum kedatangan pelatih asal Portugal itu.
Dia kini telah mengoleksi 27 penampilan di bawah Amorim, tiga lebih banyak dari total yang ida catat saat ditangani Ten Hag. United sendiri memberikan sinyal kuat untuk mempertahankan pemain berusia 22 tahun itu lewat kontrak baru berdurasi lima setengah tahun yang diteken Januari lalu, mengikatnya hingga Juni 2030.
Harapan Solskjaer dan Tuntutan Baru dari Amorim
Ole Gunnar Solskjaer, yang merekrut Amad dari Atalanta pada Januari 2021, pernah menyatakan bahwa pemain muda itu memiliki atribut mentah yang diperlukan untuk menjadi bintang masa depan United.
Dia juga mengatakan bahwa adaptasi akan memakan waktu, namun kecepatan, visi, dan kemampuan menggiring bola Amad akan sangat membantunya dalam proses itu.
Kini, Amad berada di bawah asuhan pelatih yang tidak hanya memberinya menit bermain, tetapi juga mempercayakan posisi penting kepadanya dalam skuad utama Manchester United.
Amorim bahkan menyatakan bahwa Amad akan mendapatkan tuntutan lebih tinggi, karena status barunya sebagai pemain utama di klub besar. Amorim mengingatkan bahwa sang pemain harus memahami ekspektasi yang meningkat dan mulai menanggung tanggung jawab yang lebih besar.
Dalam situasi ini, Amad juga menghadapi potensi perubahan posisi karena Manchester United tengah mengejar tanda tangan Bryan Mbeumo dari Brentford.
Jika transfer itu terjadi, bukan tidak mungkin posisi bek sayap kanan akan menjadi tempat permanen bagi Amad, meskipun dia juga nyaman bermain sebagai gelandang serang kanan.
Di tengah musim penuh tantangan, hanya Bruno Fernandes yang bisa dikatakan tampil lebih konsisten dari Amad. Nama Amad muncul sebagai salah satu dari sedikit yang meninggalkan kesan positif dalam tim yang sedang berantakan.
Menjelang usia ke-23, waktu masih berpihak kepadanya untuk terus berkembang dan menunjukkan bahwa keyakinan Solskjaer dahulu bukan sekadar harapan kosong.