Gilabola.com – Manchester United kembali mengalami kekalahan dalam laga Premier League melawan Wolves dengan skor 2-0, menambah daftar masalah yang harus dihadapi oleh pelatih baru mereka, Ruben Amorim.
Dalam pertandingan tersebut, United kehilangan kapten Bruno Fernandes akibat kartu merah, sementara Matheus Cunha dan Hwang Hee-Chan mencetak gol untuk memastikan kemenangan Wolves.
Hasil ini membuat posisi United semakin terpuruk di peringkat ke-14 klasemen. Situasi ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi Amorim sejak kedatangannya dari Sporting Lisbon bulan lalu.
Selain menghadapi hasil buruk di lapangan, pelatih asal Portugal itu juga harus menangani berbagai permasalahan di luar lapangan. Alan Shearer, dalam program Match of the Day, mengomentari awal yang sulit bagi Amorim di Old Trafford.
Menurutnya, pelatih baru ini memerlukan waktu untuk membangun kembali skuad yang sesuai dengan gaya bermainnya. Shearer juga menekankan bahwa banyak pemain di skuad United saat ini dianggap tidak cukup baik untuk memenuhi standar yang dibutuhkan.
“Amorim sendiri sudah mengakui bahwa timnya harus menderita untuk sementara waktu. Beberapa pemain tidak cukup baik, dan dia harus diberi kebebasan untuk melepas pemain yang tidak sesuai dengan sistemnya, serta membawa pemain baru yang dia rasa cocok,” ungkap Shearer.
Namun, kondisi keuangan klub diperkirakan akan membatasi langkah Amorim di bursa transfer Januari. Setelah menghabiskan lebih dari Rp 3,66 Trilyun di musim panas lalu, United kemungkinan besar harus menjual pemain terlebih dahulu sebelum bisa mendatangkan wajah baru.
Salah satu pemain yang disebut-sebut akan meninggalkan Old Trafford adalah Marcus Rashford. Penyerang asal Inggris ini kembali absen dari skuad dalam pertandingan melawan Wolves, menjadikannya empat laga berturut-turut tanpa penampilan.
Ketika ditanya tentang situasi Rashford, Amorim memberikan jawaban yang mengindikasikan adanya masalah disiplin. Dia menyatakan bahwa profesionalisme harus dijaga baik dalam kemenangan maupun kekalahan.
Amorim juga menambahkan bahwa pendekatan yang diterapkannya tidak akan berubah meskipun situasi tim saat ini sulit, sesuatu yang menurutnya sangat penting untuk proyek jangka panjang.
“Alasannya selalu sama. Kita harus tetap menjadi profesional, menang atau kalah. Dalam situasi sulit seperti ini, saya harus lebih kuat dan konsisten dengan ide saya hingga akhir,” jelas Amorim.
Dengan segala tantangan yang ada, Amorim kini menghadapi tugas berat untuk membalikkan nasib Manchester United. Meski sulit, ketegasan dibutuhkan untuk menjaga proyek jangka panjang tetap berjalan pada relnya.