Gilabola.com – Manchester United tengah menikmati periode terbaik mereka di bawah asuhan Ruben Amorim setelah mencatatkan lima laga tak terkalahkan. Upaya sang pelatih asal Portugal dalam membangkitkan semangat skuadnya kini mulai terlihat jelas, seiring dengan munculnya kabar tentang ambisi besar klub ke depan.
Gol penyeimbang di menit-menit akhir saat menghadapi Tottenham Hotspur memperpanjang rekor tak terkalahkan United menjadi lima pertandingan di Premier League dan mengantarkan mereka naik ke posisi ketujuh klasemen sementara.
Momen ini sekaligus menandai satu tahun kepemimpinan Amorim di Old Trafford, setelah ia meninggalkan Sporting CP pada November tahun lalu.
Meskipun berhasil membawa tim ke final Liga Europa musim lalu, kekalahan dari Spurs dan performa buruk di liga membuat United harus absen dari kompetisi Eropa musim ini. Namun, manajer berusia 40 tahun itu terus berupaya menanamkan mentalitas baru dalam skuadnya, dibantu oleh rekrutan anyar di bursa transfer musim panas dan jadwal yang kini lebih longgar tanpa tekanan kompetisi kontinental.
Ruben Amorim Ungkap Kekecewaan pada Pemain yang Tak Lagi Ia Kenali
Setelah resmi bergabung dengan Manchester United tahun lalu, Ruben Amorim tampaknya sempat merasa gembira bisa kembali bekerja sama dengan Manuel Ugarte — gelandang yang dulu menjadi sosok kunci saat keduanya masih di Sporting Lisbon.
Namun, laporan dari Mirror menyebutkan bahwa sang pelatih tak ragu untuk mengkritik sikap Ugarte dalam rapat tim setelah kekalahan di final Liga Europa musim lalu. Dalam kesempatan itu, Amorim juga memberi tahu Alejandro Garnacho bahwa masa depannya di klub tampaknya tidak akan berlanjut, sekaligus menegur Ugarte secara terbuka.
Menurut laporan The Athletic, Amorim menilai Ugarte telah kehilangan etos kerja yang dulu menjadi ciri khasnya ketika masih di Sporting. Ia bahkan mengatakan bahwa dirinya “tidak lagi mengenali” pemain tersebut karena performanya yang menurun sejak pindah ke Old Trafford.
Tindakan tegas Amorim terhadap mantan anak asuhnya itu dianggap sebagai langkah berani. Meskipun performa Ugarte setelahnya masih naik turun, sikap tegas sang manajer justru mendapat respons positif dari para pemain lainnya di ruang ganti, yang menghargai kejujuran dan keterbukaan sang pelatih dalam menilai kinerja tim.