Gilabola.com – Manchester United meraih kemenangan 1-0 atas Newcastle United pada laga Boxing Day lewat gol Patrick Dorgu, namun sorotan utama justru tertuju pada keputusan Ruben Amorim memainkan Jack Fletcher sejak awal babak kedua.
Kepercayaan itu datang di tengah perbincangan soal masa depan lini tengah, potensi kepergian Casemiro, serta belum stabilnya kontribusi beberapa gelandang utama. Penampilan Fletcher dinilai memberi gambaran solusi internal bagi United tanpa harus tergesa masuk bursa transfer.
Ingin tahu rivalitas Premier League? Dapatkan update berita Liga Inggris terbaru.
Beberapa pekan sebelumnya, Amorim sempat mendapat kritik karena dinilai kurang memberi ruang bagi pemain akademi. Situasi itu berubah saat Manchester United mencantumkan lima lulusan akademi di bangku cadangan dan menurunkan dua di antaranya dalam laga penting tersebut.
Tyler Fredricson memang hanya mendapat menit singkat di penghujung laga, namun keputusan memainkan Jack Fletcher selama satu babak penuh menjadi sinyal yang lebih kuat.
Amorim sebenarnya memiliki opsi lain dengan memasukkan pemain senior seperti Joshua Zirkzee lebih awal, tetapi pilihan jatuh kepada pemain berusia 18 tahun itu.
Keputusan tersebut dinilai sebagai bentuk kepercayaan sekaligus ujian. Fletcher menggantikan Mason Mount yang mengalami cedera, mengisi peran penyerang kedua dalam skema permainan yang menuntut disiplin dan kerja tanpa bola.
Kepercayaan Amorim dan Ujian Tempo Liga
Manchester United tampil cukup meyakinkan di babak pertama dengan keunggulan satu gol, namun situasi berubah setelah jeda. Tim harus bertahan lebih dalam, membuat Fletcher tidak terlalu sering terlibat dalam penguasaan bola.
Meski demikian, setelah menyesuaikan diri dengan intensitas pertandingan, Fletcher tidak tampak canggung. Dia mampu mengikuti tempo permainan dan memahami perannya dalam menjaga struktur tim saat ditekan Newcastle United.
Usai laga, Fletcher menjelaskan bahwa tempo dan intensitas pertandingan jauh lebih berat dibanding level yang biasa dia hadapi. Dia menilai butuh waktu untuk beradaptasi, namun merasa tim mampu bertahan dengan baik dalam periode sulit tersebut.
Pengakuan itu sekaligus menunjukkan kesadaran diri Fletcher akan tuntutan sepak bola level atas. Dia juga menilai pengalaman tersebut penting untuk perkembangan pribadinya, terutama dalam memahami ritme dan tanggung jawab di level senior.
Amorim sendiri memberikan penilaian positif terhadap penampilan Fletcher. Pelatih asal Portugal itu menilai Fletcher menjalani momen penting dalam kariernya, namun tetap perlu menjaga ketenangan dan kerendahan hati.
Menurut Amorim, Fletcher adalah pemain yang bekerja keras dan pantas mendapat kesempatan tersebut. Dia juga menekankan pentingnya lingkungan keluarga, terutama peran ayahnya, Darren Fletcher, dalam membantu perkembangan sang pemain.
Penampilan Fletcher memberi bahan pertimbangan serius bagi Manchester United yang tengah menatap bursa transfer Januari dan rencana jangka panjang. Lini tengah diperkirakan akan mengalami perubahan besar, terutama dengan kemungkinan Casemiro hengkang di akhir musim.
Selain itu, masa depan Kobbie Mainoo juga masih menyisakan tanda tanya, sementara Manuel Ugarte belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi sejak tiba di Old Trafford. Kondisi tersebut membuat opsi internal menjadi semakin relevan.
Fletcher memang belum siap tampil reguler setiap pekan, terutama dalam duel fisik yang keras. Namun menit bermain yang konsisten dalam beberapa bulan ke depan bisa mempercepat proses kematangannya.
Pendapat Kami:
Menurut kami, penampilan Jack Fletcher memang belum sempurna, namun cukup untuk menunjukkan bahwa Manchester United tidak selalu harus mencari solusi ke luar. Jika dikelola dengan sabar dan realistis, Fletcher bisa menjadi bagian penting transisi lini tengah, meski tetap perlu dukungan rekrutan berpengalaman agar beban tidak jatuh terlalu cepat di pundaknya.