Sang Juara FA Cup Datang Dengan Ambisi Coreng Pesta Juara Liverpool di Anfield!

Gilabola.com – Liverpool akan menutup musim Premier League 2024/25 yang luar biasa dengan menjamu Crystal Palace di Anfield pada Minggu malam 22.00 WIB. Laga ini akan menjadi pemanasan sebelum para pemain The Reds mengangkat trofi Premier League di depan ribuan pendukung setia mereka, momen yang telah lama dinantikan sejak gelar terakhir mereka pada era pandemi.

Misi Terakhir di Anfield: Tutup Musim dengan Kemenangan

Sejak memastikan gelar juara Liga Inggris, Liverpool justru belum meraih satu pun kemenangan. Kekalahan dari Chelsea, disusul kekalahan di babak kedua kontra Arsenal, dan terbaru, kekalahan 3-2 dari Brighton setelah dua kali unggul lebih dulu—semua menunjukkan betapa atmosfer kompetitif telah mereda di skuad asuhan Arne Slot.

Namun, di tengah performa menurun itu, Mohamed Salah tetap jadi sorotan—meski ia juga menyia-nyiakan peluang emas di laga kontra Brighton. Dan terlepas dari hasil apa pun, Liverpool tetap akan merayakan momen spesial: mengangkat trofi Premier League di Anfield untuk pertama kalinya dengan stadion penuh, setelah sebelumnya meraih gelar di tengah pandemi COVID-19.

Secara historis, The Reds juga memiliki rekor luar biasa di laga terakhir mereka di Anfield. Mereka tak pernah kalah di laga penutup Premier League era modern, dan bisa menjadi tim ketiga dalam sejarah divisi teratas Inggris yang mencetak setidaknya dua gol dalam 32 pertandingan liga dalam semusim—yang terakhir dilakukan oleh Tottenham Hotspur pada tahun 1961.

Palace Datang dengan Status Juara FA Cup

Crystal Palace juga datang dengan kepala tegak. Mereka baru saja mengukir sejarah dengan menjuarai FA Cup, dan kemenangan 4-2 atas Wolves menegaskan semangat juang tim besutan Oliver Glasner. Eddie Nketiah akhirnya menemukan ketajamannya dengan dua gol cepat, dibantu oleh gol indah Ben Chilwell dan Eberechi Eze.

Palace saat ini berada di posisi ke-12 dan masih berpeluang menembus 10 besar klasemen akhir, tergantung hasil dari Bournemouth dan Fulham. Tak hanya itu, mereka juga punya catatan menarik di Anfield—empat kemenangan terakhir mereka atas Liverpool semuanya terjadi di kandang The Reds, termasuk di musim lalu.

Dengan rentetan tujuh laga tanpa kekalahan di semua ajang, Palace punya cukup kepercayaan diri untuk memberi perlawanan meskipun suasana pesta akan mendominasi atmosfer Anfield.

Berita Tim

Liverpool hanya kehilangan dua pemain untuk laga ini: Alexis Mac Allister (cedera pangkal paha) dan Tyler Morton (cedera bahu). Joe Gomez telah kembali ke bangku cadangan saat melawan Brighton, tetapi kemungkinan belum akan diturunkan sebagai starter.

Conor Bradley kemungkinan besar akan tetap dimainkan sebagai bek kanan, sementara Trent Alexander-Arnold yang sempat mendapat sambutan tidak mengenakkan dari suporter bisa saja tidak diturunkan di laga terakhirnya untuk Liverpool.

Crystal Palace dipastikan tanpa Adam Wharton—yang semestinya jadi perhatian publik Anfield karena kabarnya diminati Liverpool—karena cedera kepala yang dideritanya di final FA Cup. Marc Guehi juga diragukan tampil akibat cedera mata. Chadi Riad dan Cheick Doucoure tetap absen panjang karena cedera lutut.

Will Hughes ditarik keluar di babak pertama melawan Wolves, tetapi tidak mengalami cedera serius. Eze dan Jean-Philippe Mateta yang hanya bermain 10 menit di laga tengah pekan dipastikan akan turun sejak menit pertama. Sementara Joel Ward siap menjalani penampilan terakhirnya bersama Palace.

Prediksi Susunan Pemain

Liverpool (4-2-3-1): Kelleher; Bradley, Konate, Van Dijk, Robertson; Endo, Jones; Salah, Szoboszlai, Gakpo; Diaz

Crystal Palace (3-4-2-1): Henderson; Ward, Richards, Lacroix; Munoz, Hughes, Kamada, Mitchell; Sarr, Eze; Mateta

Prediksi Liverpool vs Crystal Palace Skor Akhir 2-1

Meski Liverpool punya sejarah terpeleset di akhir musim setelah meraih gelar—seperti terjadi di musim 1976-77 dan 1982-83, Arne Slot diprediksi mampu membawa timnya menutup musim ini dengan kemenangan. Ketiadaan Wharton dan kemungkinan absennya Guehi akan mengurangi kekuatan Palace, memberi The Reds peluang sempurna untuk menang dan merayakan gelar di atas panggung juara.