Gilabola.com – Manchester United kini menanggung akibat dari keputusan menjual Scott McTominay ke Napoli dengan harga Rp 465 Miliar pada musim panas 2024. Gelandang asal Skotlandia itu bukan hanya menjadi pemain penting bagi Napoli yang berhasil menjuarai Serie A, tetapi juga masuk nominasi Ballon d’Or 2025.
Penampilan terbarunya bersama tim nasional Skotlandia, saat mencetak gol kemenangan atas Belarus dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, semakin menegaskan bahwa keputusan melepasnya adalah kesalahan besar.
McTominay merupakan jebolan akademi Manchester United yang tampil dalam 255 pertandingan di semua kompetisi dengan torehan 29 gol dan delapan assist.
Meski kontribusinya jelas terlihat, klub memilih menjualnya setelah musim di mana dia hanya tampil sebagai starter dalam 18 laga Premier League. Keputusan itu kini terlihat tergesa dan tidak proporsional terhadap nilai sebenarnya yang dimiliki sang pemain.
Setelah bergabung dengan Napoli, McTominay berkembang pesat di bawah asuhan Antonio Conte. Musim lalu, dia menjadi figur sentral dalam keberhasilan klub asal Italia itu menjuarai Serie A.
Penampilan konsisten dan mentalitas pantang menyerah membuat namanya masuk dalam daftar nominasi Ballon d’Or 2025, sebuah pengakuan yang sulit dibantah.
Musim ini, McTominay telah mencatat satu gol dan satu assist dalam enam laga Serie A. Napoli saat ini memimpin klasemen sementara, unggul selisih gol dari AS Roma. Statistik itu menunjukkan peran penting sang gelandang dalam menjaga stabilitas permainan tim.
Pada laga internasional melawan Belarus di Glasgow, pelatih Steve Clarke menempatkan McTominay sebagai gelandang serang dalam formasi 4-2-3-1. Posisi itu tidak biasa baginya, namun ia membuktikan fleksibilitas dan efektivitasnya.
Meski tampil tenang pada babak pertama, McTominay terus menjadi ancaman hingga akhirnya mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-84. Gol tersebut lahir dari tembakan keras kaki kiri yang tak mampu dibendung kiper lawan.
Menurut data WhoScored, McTominay mencatat akurasi umpan 86,6%, melakukan satu umpan kunci, memenangkan dua duel udara, dan membuat dua sapuan penting. Statistik itu memperlihatkan kontribusinya bukan hanya pada aspek ofensif, tetapi juga pertahanan.
Media Skotlandia pun memberikan penilaian positif. The Herald memberinya nilai 7 dari 10 dan menyebutnya sebagai ‘pahlawan Napoli yang menenangkan suasana di 10 menit terakhir.’ Media itu juga menyoroti peran McTominay sebagai gelandang nomor 10 yang efektif meski tak selalu mencolok.
The Edinburgh Evening News menilai performanya serupa, menulis bahwa McTominay tampil lebih berani dan kembali menunjukkan naluri mencetak gol yang tajam. Media itu juga menyoroti perannya dalam situasi pelanggaran yang membuat gol Belarus dibatalkan.
Sementara The Scotsman menyebut sang gelandang tampil jauh lebih aktif pada babak kedua dan menjadi sosok kunci yang mengamankan kemenangan. Media itu juga mencatat bahwa McTominay adalah pemain yang dilanggar dalam proses sebelum gol Belarus dianulir.
Kini, pada usia 28 tahun, McTominay mencapai puncak performa kariernya. Manchester United, yang hanya menerima Rp 465 Miliar dari penjualannya, terlihat kehilangan lebih dari sekadar pemain, mereka kehilangan pemimpin di lapangan.