Gilabola.com – Harry Kane dan Manchester United kembali disorot, dengan sejumlah analisis menyebut bomber Bayern Munich itu bisa menjadi penentu era baru di bawah Ruben Amorim.
Harry Kane Dikaitkan Lagi dengan Manchester United
Manchester United tengah memasuki fase transisi besar setelah performa lini depan musim lalu mengecewakan. Rasmus Hojlund gagal mencapai ekspektasi pada musim 2024/25, dan klub kemudian mengeluarkan biaya besar untuk memboyong Benjamin Sesko dari RB Leipzig. Namun, awal musim ini Sesko juga belum mampu tampil konsisten sehingga United kembali dikaitkan dengan banyak penyerang top.
Nama terbesar yang kembali mencuat adalah Harry Kane. Mantan striker Tottenham itu terus menjaga level produktivitasnya sejak pindah ke Bayern Munich, mencatat 108 gol dan 29 assist dari 113 pertandingan bersama juara Jerman tersebut. Ketika United mencari pencetak gol yang benar-benar terbukti, sosok Kane kembali masuk radar.
Pandangan Danny Simpson
Rumor kepulangan Kane ke Inggris sudah bergema cukup lama, dan mantan bek Manchester United Danny Simpson meyakini peluang itu masih terbuka pada 2026. Ia bahkan menilai United merupakan destinasi paling masuk akal.
Menurut Simpson, tidak ada klub Premier League lain yang benar-benar cocok untuk Kane. Ia menyebut Manchester City dan Arsenal mustahil menjadi opsi, sementara peluang menolak United dinilai sangat kecil.
Simpson juga menilai kehadiran Kane dapat mengurangi tekanan pada Sesko, sekaligus menjadi mentor berpengalaman bagi striker muda tersebut.
Simpson menegaskan bahwa Kane sudah meraih trofi di Bayern dan kini bisa pulang untuk mengejar rekor gol Premier League milik Alan Shearer, sekaligus membangun status legenda baru United, sebagaimana Robin van Persie yang datang dan langsung membawa gelar liga.
Apakah Transfer Kane Masuk Akal?
Kualitas Kane tidak perlu diragukan. Ia adalah penyerang komplet dengan kombinasi kemampuan mencetak gol dan kreativitas sebagai pembuat peluang. Kane kerap turun lebih dalam untuk menarik bek lawan dan membuka ruang bagi rekan-rekannya, sebelum kembali masuk ke kotak penalti untuk menyelesaikan peluang. Visi bermainnya memungkinkan ia berperan sebagai kreator nomor 10 dari posisi penyerang tengah.
Ia ideal dalam sistem 4-2-3-1 atau skema menyerang yang cair, terutama bila ditemani pemain-pemain cepat dan dinamis yang bisa memanfaatkan ruang. Pola ini memungkinkan Kane mengawali sekaligus menyelesaikan serangan.
Keinginan Kane kembali ke Inggris diyakini ada, terutama demi mengejar rekor Shearer. Namun, harga sang striker dipastikan tidak murah pada musim panas 2026 meski kontraknya berakhir pada 2027. Selain itu, jika kembali ke Premier League, Kane bisa saja memilih klub yang kondisinya lebih stabil dibanding United saat ini.
United sendiri telah menginvestasikan dana besar untuk Sesko, sehingga menggelontorkan biaya besar lagi untuk Kane mungkin tidak bijak ketika ada sektor lain yang juga membutuhkan perbaikan. Klub masih menargetkan gelandang baru seperti Elliot Anderson dan beberapa nama lainnya. Dalam kondisi tersebut, transfer Kane mungkin bukan langkah paling realistis untuk saat ini.