Gilabola.com – Manchester United tampaknya telah menemukan solusi untuk masalah yang gagal mereka atasi musim panas lalu—yakni menggantikan kontribusi gol Scott McTominay.
Gelandang asal Skotlandia itu, yang kini berseragam Napoli, menjadi salah satu pemain yang kerap memecah opini di kalangan suporter Setan Merah. Namun dengan torehan sepuluh gol di musim 2023/24, perannya sebagai pencetak gol dari lini tengah tidak bisa diabaikan begitu saja dalam sepak bola modern.
United pada akhirnya memilih menjual McTominay ke Napoli seharga Rp 567 Miliar, meski keputusan itu mengecewakan mantan manajer Erik ten Hag.
Dia mengakui bahwa McTominay adalah bagian dari identitas klub dan menyebut sang pemain sebagai sosok yang telah menjadi bagian Manchester United selama lebih dari dua dekade.
Sayangnya, di tengah tekanan aturan profit and sustainability (PSR), keputusan itu dipandang logis secara keuangan, meski sangat merugikan United dalam hal identitas dan produktivitas gol.
Absennya McTominay pada akhirnya terbukti menjadi kehilangan besar. Dia punya naluri gol dari lini kedua yang tak mudah digantikan. Bahkan performanya di Napoli, dengan 13 gol dan kontribusi dalam membawa klub menjuarai Serie A, menjadi bukti bahwa United kehilangan aset berharga dalam sepak bola ofensif mereka.
Matheus Cunha dan Mbeumo Siap Ambil Peran
Untuk musim mendatang, United sudah mengambil langkah antisipatif. Kehadiran Matheus Cunha dari Wolverhampton telah memberi tambahan opsi kreatif dan menyerang. Dia diproyeksikan menempati posisi No.10 sisi kiri dalam formasi baru yang dirancang Ruben Amorim.
Dengan Bruno Fernandes diprediksi turun sedikit lebih dalam sebagai salah satu dari dua gelandang No.8, Cunha akan bertugas membantu mengisi kekosongan gol yang ditinggalkan McTominay.
Fernandes sendiri mencatatkan delapan gol dan tujuh assist musim lalu dari posisi yang lebih dalam. Dengan mitra gelandang yang tepat, dia tetap bisa masuk ke area berbahaya dan memberi ancaman nyata dari lini kedua. Namun tetap saja, Fernandes bukan pengganti langsung McTominay dalam hal agresivitas box-crashing.
Di sisi lain, United juga tengah mengejar Bryan Mbeumo dari Brentford, yang mencetak 20 gol di Premier League musim lalu. Jika transfer ini terwujud, duet Cunha dan Mbeumo bisa menjadi solusi konkret atas berkurangnya ancaman dari lini tengah.
Kombinasi mereka dalam lini serang diharapkan bisa memberikan dimensi baru dalam serangan Manchester United, yang musim lalu hanya mampu mencetak 44 gol saja dari 38 pertandingan.
Dengan Fernandes berperan sebagai pengatur serangan dari belakang, kehadiran dua pemain bernaluri menyerang seperti Cunha dan Mbeumo dapat memberikan keseimbangan.
Maka, kehilangan gol dari McTominay mungkin tidak akan terasa sedalam musim lalu, dan Manchester United bisa melangkah lebih mantap menuju musim baru Premier League.