Gilabola.com – Setelah performa buruk dan lini serang yang tumpul musim lalu, Manchester United akhirnya bergerak untuk memperbaiki sektor penyerangan yang seharusnya menjadi prioritas sejak musim panas lalu.
Manchester United menutup musim Premier League dengan selisih gol -1 dan hanya mencetak 57 gol dalam 38 pertandingan. Angka itu jelas menunjukkan masalah utama mereka: lini depan yang mandul.
Namun anehnya, musim panas lalu klub malah fokus memperkuat sektor bertahan. Dari lima perekrutan besar yang dilakukan pada jendela transfer 2024, tiga di antaranya adalah pemain bertahan dan satu gelandang bertahan.
Hanya Joshua Zirkzee yang berposisi sebagai penyerang, tapi catatan 13 golnya dalam dua musim di Serie A seharusnya sudah cukup menjadi sinyal bahwa ia bukan solusi instan bagi masalah gol United.
Lini Serang yang Memburuk
Hasilnya, lini depan Setan Merah tetap gagal menyala. Di musim 2024/25, dua penyerang tengah senior — Rasmus Hojlund dan Zirkzee — hanya mengumpulkan tujuh gol liga secara total.
Jumlah gol tim secara keseluruhan bahkan lebih buruk dibanding musim sebelumnya, turun 13 gol menjadi total 44 gol. Mereka menyelesaikan musim dengan selisih gol -10 dan hanya mampu finis di peringkat ke-15, nyaris terjebak di zona degradasi.
Yang lebih parah, hanya enam pemain yang mencetak lebih dari dua gol di liga sepanjang musim. Dari enam itu, Scott McTominay sudah dijual, Marcus Rashford sempat dipinjamkan, dan Kobbie Mainoo tak lagi menjadi pilihan utama di tim inti. Terlihat jelas bahwa keengganan memperkuat lini serang menjadi kesalahan strategis besar.
Amorim Bergerak Cepat
Namun kini, di bawah asuhan Ruben Amorim, United mulai mengambil langkah korektif. Matheus Cunha dari Wolves sudah direkrut setelah mencetak 15 gol di Premier League musim lalu, memberikan sinyal positif untuk musim depan.
Jika mereka berhasil mengamankan Bryan Mbeumo — pencetak gol terbanyak keempat liga musim lalu — kekuatan lini depan mereka akan meningkat drastis.
United juga dikabarkan mengejar striker top seperti Viktor Gyokeres dan Victor Osimhen, dua nama yang dikenal sebagai pencetak gol reguler dan bisa menjadi jawaban atas masalah utama mereka: ketajaman di depan gawang.
Butuh waktu terlalu lama, namun akhirnya Manchester United mulai menyelesaikan persoalan terbesar mereka.