Gilabola.com – Jeremy Monga mencatatkan namanya dalam sejarah Premier League saat diturunkan oleh Leicester City dalam laga kontra Newcastle United.
Meski laga tersebut berakhir bencana dengan kekalahan 3-0 di kandang sendiri, sorotan tertuju pada Monga yang menjadi pemain kedua termuda sepanjang sejarah liga.
Ia menjalani debutnya di usia 15 tahun dan 271 hari, hanya terpaut 90 hari dari rekor yang masih dipegang oleh Ethan Nwaneri milik Arsenal.
Masih Bocah, Dilarang Pakai Jersey Bersponsor Judi
Namun yang unik dari penampilan Monga adalah seragamnya yang polos tanpa logo sponsor. Leicester City saat ini disponsori oleh BC.GAME, sebuah perusahaan judi berbasis kripto.
Sesuai dengan aturan dari Premier League yang merujuk pada hasil tinjauan Gambling Act 2005, pemain di bawah usia 18 tahun dilarang mengenakan jersey dengan sponsor perjudian.
Karena itulah Monga harus menggunakan seragam khusus tanpa logo sponsor saat menjalani debutnya.
Pujian dari Van Nistelrooy untuk talenta muda Leicester
Meskipun kekalahan membuat posisi Leicester semakin kritis di klasemen, manajer Ruud van Nistelrooy tetap menyempatkan diri memberi pujian kepada sang pemain muda. Ia menilai Monga memperlihatkan sekilas dari kualitas luar biasanya sebagai seorang winger.
Van Nistelrooy mengatakan Monga adalah pemain bertalenta, punya kecepatan, dan sangat pantas mendapatkan kesempatan tampil. Ia berharap Monga akan kembali mendapat menit bermain di masa mendatang.
Catatan karier dan masa depan Monga
Musim ini, Monga telah membela tim U-18 dan U-23 Leicester City, serta tampil tiga kali di ajang Football League Trophy. Ia juga masuk dalam skuad saat Leicester menghadapi Manchester United di babak keempat Piala FA, meski tidak dimainkan.
Monga akan menginjak usia 16 tahun pada 10 Juli mendatang dan baru bisa menandatangani kontrak profesional pertamanya saat berusia 17 tahun, pada 2026 nanti.
Gaya bermain dan potensi luar biasa Jeremy Monga
Sebagai pemain, Monga dikenal sebagai winger eksplosif dengan kecepatan tinggi, kemampuan dribel di ruang sempit, serta keberanian luar biasa saat menggiring bola.
Ia nyaman bermain di kedua sisi sayap, tetapi lebih sering dimainkan di kiri untuk memotong ke dalam.
Kelebihannya terletak pada teknik, akselerasi, dan kemampuan menggunakan kedua kakinya untuk mengumpan, menembak, dan melewati lawan.
Ia juga merupakan ancaman utama dalam skema serangan balik dan punya naluri tajam untuk membuat pergerakan tanpa bola yang berbahaya.
Meski begitu, Monga masih harus banyak belajar terutama dalam hal pengambilan keputusan, kontribusi pertahanan, dan duel udara.
Namun mengingat usianya yang masih sangat muda, potensi yang dimilikinya bisa menjadikannya salah satu bintang masa depan, baik untuk Leicester City maupun Timnas Inggris.