Gilabola.com – Manchester United saat ini sedang berupaya mencari pengganti yang tepat untuk posisi manajer tetap klub setelah Erik ten Hag resmi diberhentikan dari pekerjaannya.
Keputusan ini diambil menyusul hasil mengecewakan yang dialami United sepanjang musim ini, yang membawa mereka ke posisi ke-14 di Premier League dan ke-21 di klasemen Liga Europa.
Dengan situasi tim yang terus menurun, manajemen mulai mempertimbangkan beberapa kandidat utama sebagai penerus potensial yang dapat mengembalikan performa klub. Berikut adalah beberapa nama yang tengah dipertimbangkan.
Pertama, Ruud van Nistelrooy. Van Nistelrooy, mantan striker United, berada dalam posisi strategis sebagai salah satu kandidat potensial setelah dipilih sebagai asisten pelatih oleh Ten Hag pada musim panas. Setelah Ten Hag hengkang, Van Nistelrooy mendapatkan kesempatan untuk tampil sebagai manajer sementara.
Meski baru terjun di posisi pelatih senior, Van Nistelrooy memiliki popularitas besar di kalangan fans United yang mungkin mendukungnya jika dia berhasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam waktu dekat.
Sejak pensiun sebagai pemain pada 2012, Van Nistelrooy lebih banyak bekerja sebagai pelatih tim muda PSV, yang pada 2022 berlanjut dengan perannya menangani tim utama. Meski dia berhasil meraih Piala Belanda, pengalaman terbatasnya di level senior membuat banyak pihak bertanya-tanya apakah dia siap memimpin klub sebesar United.
Kedua, Ruben Amorim. Amorim menjadi nama berikutnya yang dipertimbangkan. Pelatih muda Portugal ini terkenal di Eropa berkat kesuksesannya membawa Sporting CP meraih gelar setelah 19 tahun penantian. Di bawah kepemimpinannya, Sporting kembali berada di puncak klasemen domestik dan berada di urutan kedelapan klasemen Liga Champions.
Meski pengalamannya sebagian besar dihabiskan di Portugal, reputasi Amorim sebagai pelatih yang fokus pada pengembangan taktik serta pendekatan bermain yang progresif membuatnya menarik bagi manajemen United.
Namun, dia diyakini enggan meninggalkan Sporting di tengah musim, dan United diperkirakan harus menyiapkan dana Rp 341 Milyar untuk membebaskan Amorim dari kontraknya.
Ketiga, Gareth Southgate. Nama Southgate juga masuk dalam daftar kandidat. Setelah kontraknya sebagai pelatih tim nasional Inggris berakhir pasca-Euro 2024, Southgate dipandang sebagai sosok dengan pengalaman memimpin tim besar. Dia dikenal memiliki kemampuan manajerial yang kuat dalam mengelola tim nasional dan menghadapi tekanan media.
Namun, Southgate menghadapi kritik karena pendekatan taktiknya yang konservatif, terutama dalam keputusan pergantian pemain yang lambat. Meski demikian, dia tetap menjadi salah satu kandidat yang dipertimbangkan, mengingat pengalamannya menangani Inggris dan kemampuan untuk menangani tekanan besar dari media.
Keempat, Xavi Hernandez. Xavi Hernandez, mantan manajer Barcelona, adalah kandidat lainnya, meski dia saat ini sedang mengambil cuti panjang selama setahun. Keberhasilannya membawa Barcelona meraih gelar Liga pada musim 2022/2023 membuatnya dipandang sebagai pelatih berbakat, tetapi Xavi lebih memilih untuk istirahat dari dunia sepak bola saat ini.
Kelima, Thomas Frank. Frank, pelatih asal Denmark yang memimpin Brentford, juga dipertimbangkan sebagai kandidat potensial. Reputasinya dibangun atas kemampuannya membawa Brentford ke Premier League dan mempertahankannya di posisi yang cukup stabil. Meski dia menunjukkan loyalitas tinggi pada Brentford, kepemimpinan Frank yang pragmatis dan budaya klub yang sehat menjadi daya tarik tersendiri bagi United.
Keenam, Michael Carrick. Carrick, mantan gelandang United, telah membuat kesan positif sebagai pelatih Middlesbrough sejak 2022. Di bawah arahannya, Middlesbrough menunjukkan permainan yang menarik dan berhasil finis di urutan keempat pada musim perdananya. Carrick sebelumnya pernah menjadi pelatih sementara United dan mendapatkan dukungan dari para pemain.
Ketujuh, Kieran McKenna. Terakhir, Kieran McKenna, yang pernah menjabat sebagai pelatih tim U-18 United, juga menjadi opsi. Setelah sukses membawa Ipswich promosi dari Championship, McKenna kini diuji di Premier League. Meski mengalami kesulitan di divisi teratas, dia tetap dianggap sebagai pelatih muda yang menjanjikan di Inggris.