Site icon Gilabola.com

Sir Jim Ratcliffe Terancam Diusir dari Manchester United Gara-Gara Klausul Kejam Glazer!

Sir Jim Ratcliffe

Sir Jim Ratcliffe

Gilabola.com – Bayangkan, setelah menggelontorkan lebih dari Rp25 triliun untuk membeli saham di klub, posisi Jim Ratcliffe di Manchester United bisa saja lenyap begitu saja—semuanya gara-gara satu klausul tersembunyi yang memberi kendali penuh kepada keluarga Glazer family.

Ya, di balik semua rencana besar dan proyek ambisiusnya di Old Trafford, nasib Ratcliffe sebenarnya sangat rapuh.

Awal dari “Klausul Seret” yang Mengancam

Pada Februari 2024, Ratcliffe resmi membeli 27,7 persen saham Manchester United dengan nilai sekitar £1,25 miliar atau kurang lebih Rp25,3 triliun. Sejak saat itu, ia dan perusahaannya, INEOS, mulai bekerja sama dengan keluarga Glazer—yang masih menjadi pemilik mayoritas klub.

Namun, masa kepemimpinan Ratcliffe tak berjalan mulus. Di lapangan, hasil buruk terus terjadi. Di luar lapangan, pemotongan gaji hingga pemutusan hubungan kerja membuatnya menuai banyak kritik.

Meski begitu, Ratcliffe tetap punya rencana besar: membangun stadion baru senilai £2 miliar (sekitar Rp40,6 triliun), meningkatkan fasilitas latihan, dan tetap mendukung pelatih Ruben Amorim. Tapi semua itu bisa buyar seketika jika Glazer memutuskan untuk menarik “kartu truf” mereka.

Menurut jurnalis Ben Jacobs dalam wawancaranya dengan talkSPORT, ada klausul yang mulai berlaku sejak Agustus. Klausul ini memberi hak kepada Glazer untuk “menyeret keluar” investor minoritas jika ada pembeli yang datang dan ingin membeli 100 persen saham klub.

Dengan kata lain, Glazer bisa membiarkan Ratcliffe bekerja keras membangun tim dan menaikkan valuasi klub, lalu menjual semuanya ke pembeli baru—dan Ratcliffe tidak akan punya pilihan selain pergi.

Ratcliffe dalam Posisi Serba Sulit

Yang membuat situasi ini semakin dramatis, semua yang Ratcliffe bangun dalam 18 bulan terakhir—dari mengontrol sisi olahraga hingga rencana stadion baru—bisa lenyap hanya karena satu keputusan dari Glazer.

Jika ada pembeli yang datang dengan tawaran besar, Ratcliffe hanya punya dua pilihan: keluar atau membeli seluruh klub sendiri. Dan tentu saja, membeli 100 persen saham Manchester United bukan hal kecil.

“Banyak orang di dunia investasi sepak bola menilai Ratcliffe justru mendapat ujung pendek dari kesepakatan ini,” ujar Jacobs. “Dia memang mengelola sisi olahraga, tapi Glazer tetap duduk manis sambil menunggu valuasi klub meningkat.”

Bayangan Investor dari Timur Tengah

Semua ini semakin memanas karena muncul rumor soal minat investor dari Timur Tengah. Promotor tinju dan pengusaha Saudi, Turki Alalshikh, sempat mengklaim lewat media sosial bahwa Manchester United hampir berada di bawah kepemilikan baru.

Namun, Jacobs menegaskan bahwa keluarga Glazer belum menerima pendekatan resmi dari siapa pun. Meski begitu, kabar ini mencuat di saat sensitif—membuat klausul tersebut terasa semakin nyata ancamannya bagi Ratcliffe.

Menurut Jacobs, ada kemungkinan besar investor akan menunggu momen yang tepat: ketika proyek stadion baru mulai berjalan atau saat valuasi klub naik. Di saat itulah Glazer bisa mulai berbicara dengan pihak ketiga secara tertutup, tanpa sepengetahuan Ratcliffe.

Ketertarikan dari UEA, Tapi Belum Ada Tawaran

Jacobs juga mengungkapkan, meski rumor Saudi dibantah, ada ketertarikan dari investor asal Uni Emirat Arab. Mereka bahkan sudah mendekati beberapa mantan pemain Manchester United—bukan untuk berinvestasi, melainkan untuk menjadi duta klub jika pengambilalihan terjadi.

Namun, hingga kini belum ada tawaran resmi. Belum ada kontak langsung dengan Glazer. Investor UEA ini masih dalam tahap membentuk konsorsium internal. Artinya, semuanya masih sebatas manuver di balik layar.

“Grup ini mungkin memang sudah maju secara internal,” jelas Jacobs. “Tapi belum mengajukan tawaran, bahkan belum memberi sinyal ke Glazer.”

Masa Depan yang Masih Penuh Tanda Tanya

Dengan klausul seret yang tetap aktif, masa depan Ratcliffe di Manchester United menjadi sangat tidak pasti. Bisa saja dia terus menjalankan proyek besar klub. Tapi di saat yang sama, satu langkah dari Glazer bisa membuatnya tersingkir dalam sekejap.

Selama Glazer masih memegang kendali mayoritas, mereka punya semua kuasa untuk menentukan arah masa depan klub—dan juga nasib Ratcliffe.

Exit mobile version