
Gilabola.com – Liverpool kembali dikaitkan dengan sejumlah bek tengah papan atas, meski Arne Slot menegaskan perekrutan di posisi tersebut bukan prioritas. Namun, data statistik justru memperlihatkan kebutuhan mendesak The Reds akan tambahan kualitas di lini belakang, dengan tiga nama mencuat: Ibrahima Konaté, Dayot Upamecano, dan Marc Guehi.
Di tengah padatnya jadwal dan kondisi skuad yang rapuh di sektor pertahanan, ketiga bek ini memiliki satu kesamaan penting: status kontrak yang membuka peluang transfer dan kualitas yang terbukti di level tertinggi.
Posisi Kontrak Menentukan Arah Bursa Liverpool
Spekulasi mengenai masa depan Ibrahima Konaté masih berlanjut. Bek Prancis berusia 26 tahun tersebut kini lebih condong bertahan di Anfield dan meneken kontrak baru. Real Madrid disebut telah menarik diri dari perburuan, sementara Bayern Munchen juga dinilai sulit memenuhi tuntutan gaji Konaté yang berada di angka £200.000 per pekan.
Fenomena “player power” membuat musim panas ini dipenuhi bek tengah berkualitas yang berpotensi berpindah klub, bahkan tersedia melalui jalur Bosman. Situasi ini membuat Liverpool aktif memantau sejumlah opsi.
Liverpool dan Daftar Bek Tengah Bidikan
Liverpool dikabarkan memiliki daftar pendek berisi tujuh nama, mayoritas dengan kontrak mendekati akhir. Strategi ini memang menarik secara finansial, tetapi juga berarti persaingan ketat dengan klub-klub besar lain.
Gagalnya kesepakatan untuk Marc Guehi sebelumnya kini terasa dampaknya. Lini belakang Liverpool tampak kehilangan rasa percaya diri bahkan sebelum musim benar-benar berjalan. Meski begitu, kapten Crystal Palace tersebut masih diyakini berpeluang merapat ke Anfield, walau posisinya di Selhurst Park berada di bawah tekanan setelah ultimatum dari Oliver Glasner.
Selain Guehi, nama Dayot Upamecano juga masuk radar. Bek Bayern Munchen itu mendekati usia puncak performa dan berpotensi tersedia melalui pra-kontrak pada Januari, meski Paris Saint Germain tertarik membawa pulang sang pemain ke Prancis. Bayern, seperti Liverpool dalam kasus Konaté, tetap optimistis bisa mempertahankan pemain kuncinya.
Bagaimana Perbandingan Statistik Ketiga Bek Tengah Ini?
Berdasarkan model statistik Data MB, ketiga bek menunjukkan performa solid. Namun, satu nama tampil sangat menonjol.

Ringkasan performa utama:
Dayot Upamecano berada di persentil ke-99 untuk kemenangan duel defensif di tujuh liga top Eropa.
Sang bek Bayern unggul dalam:
- Duel satu lawan satu
- Distribusi umpan
- Umpan ke depan
- Umpan progresif
- Ibrahima Konaté tetap lebih kuat dalam duel udara.
- Marc Guehi dinilai konsisten dan berpotensi menjadi pasangan ideal jika dipadukan dengan Upamecano.
Secara sederhana, Upamecano adalah mimpi buruk bagi penyerang dalam situasi satu lawan satu. Meski kalah dominan di udara dibanding Konaté, kontribusinya di darat—baik saat bertahan maupun membangun serangan—membuatnya menjadi opsi yang patut diperjuangkan Liverpool.
Pernyataan Arne Slot soal Bek Tengah Liverpool
Meski kebutuhan terlihat jelas di atas kertas, Arne Slot menepis isu tersebut. Kepada TNT Sports, ia mengatakan:
“Ini salah satu pertanyaan yang tidak saya duga. Masih ada begitu banyak pertandingan sebelum itu.
Dalam posisi kami sekarang, itu bukan hal yang ada di pikiran saya. Mungkin tidak bagi Richard [Hughes, direktur olahraga], tetapi bagi saya, ini bukan topik sama sekali saat ini.
Kami punya tiga bek tengah, mungkin Ryan [Gravenberch] dan Wata [Endo] juga. Mungkin Anda belum menyadarinya, tetapi ada posisi lain yang lebih menjadi masalah.”
Kesimpulan: Kedalaman yang Belum Cukup
Liverpool disebut tidak akan mampu bersaing memperebutkan gelar jika terus mengandalkan gelandang sebagai bek tengah atau mempertahankan kondisi skuad saat ini. Terlebih, dengan kualitas bek berlabel top yang bisa didapatkan tanpa biaya transfer besar, peluang tersebut terasa terlalu berharga untuk diabaikan.
Menurut kami, pernyataan Arne Slot bisa dimaknai sebagai upaya meredam spekulasi, bukan cerminan kebutuhan sebenarnya. Statistik menunjukkan bahwa Liverpool membutuhkan bek tengah dengan kemampuan duel dan distribusi bola elite.
Dari ketiga nama, Dayot Upamecano paling menonjol secara data dan kompatibel dengan tuntutan sepak bola modern. Mengabaikan peluang ini bisa menjadi keputusan mahal bagi ambisi jangka panjang The Reds.
