Gilabola.com – Gooners atau penggemar Arsenal tampaknya sulit menahan antusiasme mereka, dan itu sangat wajar. The Gunners tengah bersiap menyambut kedatangan Martín Zubimendi, dan begitu sang gelandang menyelesaikan tes medis, transformasi besar di lini tengah Emirates akan segera dimulai.
Kedatangan Zubimendi bukan sekadar tambahan biasa. Ia bisa menjadi elemen kunci yang selama ini dinanti-nantikan oleh Mikel Arteta untuk benar-benar mengontrol permainan dari sektor tengah. Tapi apa dampaknya bagi Thomas Partey?
Zubimendi: Sang Jenderal Baru di Posisi Nomor Enam
Zubimendi hampir pasti akan langsung mengisi posisi sebagai gelandang bertahan utama. Ia dikenal memiliki ketenangan luar biasa saat ditekan, posisi bertahan yang nyaris sempurna, dan kemampuan tinggi dalam mengatasi pressing lawan. Semua kualitas itu membuatnya ideal sebagai pengatur tempo dari garis paling dalam lini tengah.
Statistik Zubimendi di musim 2024–25 menegaskan status Zubimendi sebagai “monster defensif”:
- Tackle: 2,27 per 90 menit (tingkat keberhasilan 82,1%)
- Intersepsi: 1,36 per 90 (masuk 10 besar di La Liga)
- Clearance: 2,43 per 90 (percentile ke-90)
- Duel udara dimenangkan: 1,64 per 90 (61,7%)
Berdasarkan data dari Fbref, Zubimendi lebih efisien secara defensif dibandingkan Thomas Partey. Ia membuat lebih sedikit kesalahan (3 vs 4), memiliki tingkat sukses tekel lebih tinggi (63,6% vs 60,5%), dan lebih baik dibandingkan Declan Rice (41,5%).
Dari jumlah intersepsi pun ia unggul (44 dibanding Partey 35 dan Rice 25), serta mencatat hampir sebanyak 117 ball recoveries, hanya sedikit di bawah Partey (124) meski bermain dalam waktu lebih sedikit.
Yang tak kalah penting: Zubimendi hanya kehilangan bola 16 kali, jauh lebih sedikit dibanding Partey (30) dan Rice (24). Distribusi kontribusinya juga merata di ketiga zona (31 di sepertiga belakang, 29 di tengah), menunjukkan keseimbangan dan kedisiplinan.
Rice Bisa Bebas Bergerak
Kehadiran Zubimendi akan membebaskan Declan Rice untuk menjalankan peran box-to-box sejatinya. Dengan Zubimendi menjadi jangkar lini tengah, Rice bisa lebih aktif dalam membawa bola, melakukan tekanan tinggi, dan mengeksploitasi ruang di lini serang—peran yang sangat cocok dengan kekuatan fisiknya dan daya jelajahnya yang luar biasa.
Masa Depan Partey di Titik Penentuan
Kedatangan Zubimendi bisa menempatkan Thomas Partey dalam posisi sulit. Ia bisa tetap bertahan sebagai pemain rotasi atau kembali ke peran sebagai inverted right-back, seperti yang sempat dicoba Arteta musim lalu.
Namun, opsi hengkang juga masih terbuka lebar. Kontrak Partey akan habis pada tahun 2025, dan hingga kini belum ada perkembangan berarti dalam pembicaraan perpanjangan kontrak.
Arsenal Bisa Lebih Tenang dalam Laga Ketat
Salah satu kelemahan Arsenal musim lalu adalah kehilangan kontrol dalam laga-laga ketat. Beberapa dari 14 hasil imbang menunjukkan rapuhnya lini tengah, terutama ketika Partey absen.
Zubimendi bisa menjadi solusi untuk masalah itu. Ia menghadirkan konsistensi dan kontrol yang lebih stabil, memungkinkan Arsenal mendominasi lebih baik dan mencegah lawan menguasai tempo di fase kritis pertandingan.
Trio Lini Tengah Ideal Arsenal
Jika prediksi ini benar, Mikel Arteta sedang membentuk lini tengah yang bisa menguasai pertandingan dari menit pertama hingga terakhir. Trio Zubimendi – Rice – Ødegaard menawarkan kombinasi antara disiplin, kecerdasan taktik, dan progresi bola yang agresif.
Sementara fans Manchester City mungkin membanggakan trio Rodri, Reijnders, dan Cherki, para pendukung Arsenal justru percaya bahwa musim ini, lini tengah mereka adalah “Grand Theft Auto versi Emirates”—pencurian besar di bursa transfer yang siap mencuri gelar juara.