Statistik Ini Buktikan Ruben Amorim Adalah Pelatih Terburuk di Premier League

Gilabola.com Manchester United kembali menelan hasil mengecewakan setelah kalah telak 0-3 dari Manchester City dalam laga derbi di Stadion Etihad pada Minggu (14/9) malam WIB.

Kekalahan ini semakin menegaskan posisi Ruben Amorim sebagai manajer dengan catatan terburuk di Premier League sejak dia resmi mengambil alih kursi pelatih pada November tahun lalu.

Gol sundulan Phil Foden dan dua penyelesaian klinis dari Erling Haaland membuat Manchester City melenggang mudah untuk mengamankan tiga poin. Manchester United sendiri tidak mampu memanfaatkan peluang emas yang mereka ciptakan untuk sekadar mencetak gol hiburan.

Sejak kedatangannya hampir setahun lalu, Amorim belum berhasil menanamkan identitas permainan yang solid pada skuad Setan Merah. Padahal, klub sudah menggelontorkan dana lebih dari Rp 4,5 Triliun di bursa transfer musim panas.

Pengeluaran besar itu untuk mendatangkan pemain baru seperti Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, Benjamin Sesko, dan kiper muda Senne Lammens. Namun, investasi besar itu belum menunjukkan hasil yang signifikan di lapangan.

Posisi Tersungkur di Klasemen

Saat ini, Manchester United hanya menempati posisi ke-14 di klasemen sementara Premier League dengan hanya meraih empat poin dari empat pertandingan awal.

Satu-satunya kemenangan mereka datang melalui penalti di menit akhir saat menghadapi Burnley. Sementara itu, mereka juga harus menerima kekalahan dari Arsenal dan ditahan imbang oleh Fulham.

Catatan tersebut merupakan kelanjutan dari performa buruk musim lalu ketika Manchester United finis di posisi ke-15. Empat poin dari empat laga bahkan menjadi start terburuk mereka sejak musim 1992/93.

Data dari Opta memperlihatkan bahwa sejak kedatangan Amorim, Manchester United hanya mengoleksi 31 poin dari 31 pertandingan liga, menempatkan mereka di dasar klasemen perbandingan tim-tim yang sama-sama bertahan di divisi ini.

Statistik itu sejajar dengan Tottenham Hotspur, namun Manchester United kalah dalam hal selisih gol, yakni -13 dibandingkan dengan -4 milik Spurs. Situasi ini membuat mereka resmi menjadi tim dengan performa terburuk dalam periode tersebut.

Amorim Bertahan dengan Filosofinya

Sejauh ini, Ruben Amorim hanya mampu mencatat delapan kemenangan dari 31 pertandingan liga. Raihan itu lebih rendah dibandingkan West Ham yang mengumpulkan 34 poin, Wolverhampton Wanderers dengan 36 poin, maupun Fulham yang mengoleksi 41 poin.

Sebaliknya, Liverpool memimpin klasemen perbandingan dengan 68 poin, disusul Arsenal, Chelsea, dan Manchester City, yang semua difavoritkan bisa finis di empat besar musim ini.

Dalam wawancara setelah kekalahan dari Manchester City, Amorim menyampaikan bahwa dia memahami kritik yang datang kepadanya. Dia menegaskan bahwa catatan seperti ini tidak pantas untuk klub sebesar Manchester United, namun dia menyatakan tetap akan memegang teguh filosofi bermain yang diyakininya.

Menurutnya, jika suatu hari dia memutuskan untuk mengubah pendekatan, itu akan datang dari dirinya sendiri, bukan dari tekanan luar.

Amorim juga menegaskan bahwa selama masih dipercaya memimpin tim, dia akan memberikan segalanya untuk Manchester United. Dia menyebut dirinya menderita lebih dari siapa pun ketika hasil tidak sesuai harapan, namun menegaskan tekadnya untuk terus berjuang meraih kemenangan di setiap laga sepak bola berikutnya.

IKLAN