
Gilabola.com – Mikel Arteta dan skuad Arsenal baru saja menorehkan sejarah sebagai tim Liga Inggris pertama yang mampu meraih enam kemenangan dalam satu bulan tanpa kebobolan sekalipun, menunjukkan bahwa mereka benar-benar siap berburu gelar musim ini dengan permainan yang tajam, pertahanan solid, serta hasil kandang yang sempurna.
Dominasi Tanpa Kebobolan dan Rekor Bersejarah
Bayangkan, satu bulan penuh dan tak satu pun bola bersarang di gawang Arsenal. Itulah yang terjadi di bulan Oktober ini, ketika tim asuhan Mikel Arteta melibas enam laga tanpa kompromi, termasuk kemenangan di Carabao Cup atas Brighton yang menandai Oktober sempurna.
Menariknya, lima dari enam pertandingan itu berlangsung di Emirates, namun tetap saja pencapaian ini terasa luar biasa—terlebih karena Arsenal sedang dalam misi mengakhiri penantian sejak era “The Invincibles” 2003-04 untuk kembali menjadi penguasa liga.
Di liga, mereka tampil konsisten dengan tiga kemenangan: menumbangkan West Ham The Hammers 2-0, membawa pulang kemenangan 1-0 atas Fulham The Cottagers, dan menekuk Crystal Palace The Eagles 1-0.
Hal ini benar-benar berbanding terbalik dengan musim lalu, di mana mereka hanya mendapatkan dua poin dari rangkaian laga yang sama dan sempat kalah 0-1 dari West Ham, imbang 1-1 kontra Fulham, serta bermain 2-2 melawan Crystal Palace.
Di kompetisi Eropa, Arsenal juga tampil ganas dengan kemenangan atas Olympiacos (The Legend) dan Atletico Madrid Los Rojiblancos, menegaskan bahwa bukan hanya Premier League yang jadi panggung mereka.
Investasi Mahal Terbayar Lunas
Total 12 gol tanpa balas bulan ini semacam pembuktian nyata bahwa belanja musim panas senilai £257 juta—sekitar Rp5,2 triliun—telah memberikan buah manis. Arteta benar-benar membangun skuad impian, dan kiprah mereka di Oktober menunjukkan level juara yang makin nyata.
Jika menilik dua musim sebelumnya saat Manchester City The Citizens sukses menyalip mereka, Oktober memang kerap jadi bulan positif bagi Arsenal. Pada musim 2022-23, mereka mencetak 18 gol dalam sembilan laga dan hanya kebobolan enam. Sementara musim berikutnya, tiga kemenangan dari lima laga disertai 11 gol dan lima kebobolan.
Namun kali ini terasa spesial—bukan hanya karena hasil, tetapi karena cara mereka mendominasi, solid, dan matang di setiap sisi permainan.
Senjata Mematikan dengan Bola Mati
Satu hal yang ikut mencuri perhatian? Bola mati. Dari 12 gol bulan ini, lima berasal dari situasi set-piece. Tren Premier League 2024-25 memang penuh sorotan soal bola mati, di mana 19 persen gol lahir dari sepak pojok.
Arsenal menyumbang porsi besar: total 11 gol set-piece musim ini, terbanyak dibanding tim lain. Chelsea The Blues saja baru mencatat sembilan gol dari situasi serupa.
Crystal Palace sempat merasakannya langsung. Maxence Lacroix, yang membela Palace pekan lalu saat timnya kalah 0-1, mengaku frustrasi.
“Kami tahu Arsenal sangat bagus di bola mati, jadi itu bikin frustasi,” katanya. “Sebelum gol itu, mereka sebenarnya tidak punya banyak peluang. Kami bertahan bagus dan punya kesempatan juga, tapi ya… kami harus mampu menyelesaikannya.”
Menuju Akhir Penantian
Setelah tiga musim penuh patah hati dalam perburuan gelar, Arteta kini tampak punya skuad yang berpikir dan bergerak dengan ritme yang sama. Mereka mencetak gol dengan mudah, bertahan layaknya benteng baja, dan bermain dengan detail kecil yang selalu ditekankan sang pelatih.
Momen ini bisa jadi titik balik. Rekor telah ditulis, fans The Gunners tentu berharap ini hanyalah awal dari perjalanan menuju pawai juara di London Utara musim panas nanti.
