Steven Gerrard Terpukul dengan Transfer ‘Bodoh’ Liverpool, Refleksi 15 Tahun Kepergian Xabi Alonso ke Real Madrid

Gila Bola – Hari ini menandai peringatan 15 tahun sejak Xabi Alonso meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan Real Madrid dengan nilai transfer Rp 621 Milyar.

Keputusan untuk menjual Alonso ini selalu dianggap sebagai langkah yang salah, terutama oleh kapten Liverpool saat itu, Steven Gerrard, yang dalam otobiografinya pada tahun 2015 menyalahkan Rafael Benitez atas kepergian Alonso.

Rasa penyesalan terhadap keputusan tersebut masih dirasakan oleh para pendukung The Reds hingga sekarang, meskipun keberhasilan di Liga Inggris dan Liga Champions di bawah asuhan Jurgen Klopp telah sedikit menyembuhkan luka.

Uniknya, rasa tidak enak terhadap transfer Xabi Alonso tidak ditujukan pada pemain itu sendiri, melainkan kepada keputusan manajerial yang menyebabkan kepergiannya.

Selama bertahun-tahun, Liverpool juga kehilangan pemain bintang lainnya seperti Javier Mascherano, Fernando Torres, Luis Suarez, Raheem Sterling, dan Philippe Coutinho, tetapi masing-masing kepergian mereka diwarnai kontroversi. Alonso, meskipun memaksa transfernya ke Real Madrid, tidak pernah mengalami kepahitan serupa dari para pendukung.

Dasar kepergian Alonso sudah diketahui banyak orang. Pada musim panas 2008, Rafa Benitez ingin merekrut Gareth Barry dari Aston Villa untuk meningkatkan jumlah pemain lokal. Namun, karena pemilik klub, Tom Hicks dan George Gillett, tidak mau atau tidak mampu membiayai kepindahan, Benitez harus menjual pemain untuk mengumpulkan dana.

Benitez menggambarkan Alonso sebagai pemain yang cerdas dan ahli dalam umpan pendek dan panjang saat pertama kali merekrutnya pada tahun 2004. Namun, pada tahun 2008, Benitez merasa Alonso tidak lagi menjadi jawaban yang tepat bagi timnya.

Dalam bukunya tahun 2012, Benitez menjelaskan bahwa Alonso dipilih untuk dikorbankan karena meskipun telah menjadi pemain hebat, performanya dianggap menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Pada musim panas 2008, Liverpool hanya meminta Rp 373 Milyar untuk Alonso, namun tidak berhasil menjualnya. Alonso tetap bertahan dan bermain musim terbaiknya di Anfield, yang akhirnya menarik minat Real Madrid. Kepindahan Alonso ke Real Madrid akhirnya terjadi pada 5 Agustus 2009.

Steven Gerrard mengungkapkan bahwa Benitez ingin menggantikan Alonso dengan Barry. Gerrard menganggap ini keputusan yang gila karena Barry adalah pemain yang sangat bagus, tetapi Alonso adalah pemain kelas dunia. Gerrard merasa kecewa melihat Alonso pergi pada usia 27 tahun ketika dia masih memiliki kontrak hampir tiga tahun lagi.

Alonso sendiri merasa bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hubungan dengan Benitez adalah saat fia meminta izin untuk tinggal bersama pasangannya yang akan melahirkan, tepat sebelum pertandingan Liga Champions melawan Inter Milan pada Maret 2008. Meskipun Benitez awalnya mendukung keputusannya, keputusan untuk tidak pergi ke pertandingan tersebut mungkin mempengaruhi hubungan mereka.

Benitez, di sisi lain, merasa bahwa Alonso adalah pemain yang tidak bisa diandalkan lagi. Pada akhirnya, Benitez harus mengorbankan Alonso demi mendatangkan Barry, namun rencana itu tidak terwujud. Sebagai gantinya, Benitez merekrut Robbie Keane dari Tottenham Hotspur yang akhirnya gagal bersinar di Liverpool.

Kepergian Alonso membawa dampak besar bagi Liverpool. Tim yang sebelumnya hampir memenangkan Liga Inggris turun ke posisi ketujuh pada musim berikutnya, yang menyebabkan Benitez kehilangan pekerjaannya. Dalam pandangan Gerrard, keputusan untuk menjual Alonso adalah salah satu kesalahan terbesar yang pernah dilakukan Liverpool.

Setelah kepindahannya, Alonso meraih kesuksesan besar di Real Madrid dan Bayern Munchen, serta bersama timnas Spanyol dengan memenangkan Piala Eropa dan Piala Dunia. Meskipun Benitez memiliki alasan untuk menjual Alonso, hasil akhirnya menunjukkan bahwa keputusan tersebut merugikan Liverpool lebih dari yang diantisipasi.

Liverpool juga tidak beruntung dalam mencari pengganti Alonso. Alberto Aquilani yang didatangkan sebagai pengganti sering mengalami cedera, sehingga tidak mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan Alonso. Akibatnya, Liverpool mengalami penurunan performa yang signifikan.

Pada akhirnya, keputusan untuk menjual Alonso tetap menjadi salah satu topik yang paling disesalkan oleh para pendukung Liverpool dan dianggap sebagai langkah ‘bodoh’ oleh Steven Gerrard. Meskipun waktu telah berlalu, kenangan akan kepergian Alonso dan dampaknya terhadap klub masih terasa hingga hari ini.

Anda dapat berlangganan Gilabola.com di Google News atau join channel Whatsapp kami untuk mendapatkan update terbaru!