Chelsea saat ini berada dalam posisi yang cukup sulit di pasar transfer musim panas. Dengan pendekatan agresif mereka untuk merekrut pemain baru, klub London ini kini menghadapi masalah besar ketika mencoba menjual pemain yang tak lagi diinginkan.
Situasi ini menjadi perhatian besar menjelang Hari Batas Akhir Transfer, di mana Chelsea bisa dipaksa untuk menerima tawaran yang jauh di bawah ekspektasi mereka demi bisa menjual pemain yang tak diharapkan.
Phil Jagielka, mantan bek Inggris dan Everton, baru-baru ini mengungkapkan kekhawatirannya terhadap strategi transfer Chelsea. Dalam pandangannya, pendekatan The Blues yang terlalu ambisius bisa berbalik menjadi bumerang.
Jagielka menyebutkan bahwa hingga 20 pemain dari tim utama saat ini berlatih terpisah dari skuad utama di bawah pelatih baru, Enzo Maresca. Pemain-pemain ini, yang meliputi nama-nama besar seperti Raheem Sterling, Ben Chilwell, dan Trevoh Chalobah, tampaknya akan dijual sebelum jendela transfer ditutup.
Jagielka memperingatkan bahwa klub-klub lain mungkin akan menunggu hingga mendekati batas waktu transfer untuk mengajukan penawaran yang jauh di bawah harga pasar.
Dengan kondisi ini, Chelsea bisa saja terpaksa menerima tawaran yang tidak menguntungkan demi mengurangi beban gaji yang tinggi. Bahkan, ada kemungkinan Chelsea masih harus membayar sebagian dari gaji pemain-pemain yang tidak terpakai tersebut, setidaknya selama satu tahun lagi.
Jagielka menganggap cara Chelsea menangani situasi ini sebagai sesuatu yang tidak masuk akal. Dia mengatakan, pada dasarnya, jika Chelsea sudah tidak menginginkan seorang pemain, mereka akan dilarang untuk berlatih bersama tim utama.
Hal ini, menurut Jagielka, biasanya hanya dilakukan pada pemain yang memang merusak suasana di ruang ganti, bukan pemain yang hanya sekedar tidak lagi dibutuhkan oleh tim.
Salah satu contoh paling menonjol adalah Raheem Sterling, yang masih memiliki kontrak tiga tahun lagi dengan gaji lebih dari Rp 6,2 Milyar per minggu. Dengan angka sebesar itu, hanya sedikit klub yang mau menanggung setengah dari gajinya.
Meskipun demikian, Chelsea telah memberi nomor punggung kepada Pedro Neto, pemain baru yang didatangkan dengan biaya Rp 1,1 Trilyun, yang menandakan bahwa Sterling harus segera pergi.
Selain itu, kasus seperti Kepa Arrizabalaga dan Romelu Lukaku juga menjadi sorotan. Kepa, yang menjadi penjaga gawang termahal di dunia saat dibeli dari Athletic Bilbao dengan harga Rp 1,46 Trilyun, hanya dipinjamkan ke Real Madrid setelah gagal memenuhi ekspektasi sebagai pilihan pertama di Chelsea.
Sementara itu, Lukaku, yang sebelumnya dibeli dengan harga hampir Rp 2 Trilyun, sekarang dirumorkan akan pindah ke Napoli dengan harga yang jauh lebih rendah atau bahkan hanya dengan status pinjaman.
Jagielka juga menambahkan bahwa jika dia adalah salah satu klub yang tertarik dengan pemain Chelsea, dia akan menunggu hingga mendekati batas waktu transfer sebelum mengajukan penawaran.
Dengan strategi ini, klub tersebut bisa mendapatkan pemain dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga seharusnya, sementara Chelsea terpaksa menerima karena tidak ada pilihan lain.
Lingkungan yang telah diciptakan Chelsea untuk awal musim ini, menurut Jagielka, benar-benar kacau. Dengan demikian, tidak hanya sulit bagi Chelsea untuk menjual pemain, tetapi juga berisiko menciptakan lingkungan yang semakin tidak kondusif di dalam klub.