Site icon Gilabola.com

Sudah Menua Tapi Diburu Chelsea dan Barca? Inilah Alasan Daniel Muñoz Jadi Rebutan

Daniel Muñoz pemain Crystal Palace

Gilabola.com – Chelsea mendadak dikaitkan dengan rencana transfer mengejutkan senilai sekitar Rp 545 miliar untuk memboyong bek sayap Crystal Palace, Daniel Muñoz, sebuah isu yang menempatkan mereka dalam persaingan langsung dengan Barcelona.

Kabar ini muncul di tengah meningkatnya sorotan terhadap skuad Palace yang dipenuhi talenta seperti Adam Wharton dan Muñoz, sementara Chelsea disebut membutuhkan solusi untuk masalah kedalaman lini tengah mereka.

Harga Muñoz dinilai cukup kompetitif, dan rumor transfer ini justru berbenturan dengan pola rekrutmen The Blues yang selama bertahun-tahun fokus pada pemain muda.

Sudah Punya Reece James dan Malo Gusto, kenapa Muñoz?

Permainan asimetris di bawah Enzo Maresca menuntut kehadiran wing-back kanan yang aktif membantu serangan dan rajin menciptakan peluang. Secara teori, Muñoz cocok dengan profil itu. Namun pertanyaannya: mengapa mengejar sang pemain ketika mereka sudah memiliki Reece James dan Malo Gusto?

Jawabannya terkait kondisi lini tengah. Cedera berulang Roméo Lavia dan minimnya alternatif di belakang Moisés Caicedo serta Enzo Fernández—yang bahkan sempat empat bulan tampil dengan edema tulang pada lutut—membuat James dan Gusto beberapakali dipaksa bermain di tengah. Opsi darurat itu memang bekerja, tetapi hanya memindahkan masalah kedalaman skuad ke posisi lain.

Banyak analis memprediksi Chelsea akan mencari gelandang baru pada 2026. Namun, ada skenario lain: mereka bisa membeli bek kanan baru agar James dan Gusto lebih sering diletakkan di tengah, sehingga kedalaman lini tengah teratasi tanpa membeli gelandang.

Harga Menarik, Performa Memikat

Rumor yang beredar menyebut Muñoz dipatok sekitar €30 juta (setara Rp 545 miliar). Angka ini dianggap masuk akal untuk pemain yang tampil impresif di musim penuh pertamanya di Premier League.

Selain kerja keras dalam bertahan, Muñoz dikenal sebagai pengumpan silang jitu dan pemberi umpan yang presisi. Ia mencatat 4 gol dan 5 assist di kasta tertinggi Inggris musim lalu—tiga kali lebih banyak dari total kontribusi gol James dan Gusto pada musim 2024/2025. Mengingat Chelsea membutuhkan wing-back yang bisa menekan dari garis tepi dan mendukung serangan, kemampuan Muñoz terlihat sangat cocok dengan rancangan permainan Maresca.

Jika melihat sisi taktik, rumor ini memang punya logika tertentu, meski belum didukung oleh sumber berita yang lebih kredibel.

Chelsea Akan Tawar Muñoz Tahun Depan?

Di sinilah persoalan utama muncul. Muñoz sudah berusia 29 tahun, dan akan 30 tahun ketika musim 2026/2027 dimulai. Ini jelas bertentangan dengan kebijakan rekrutmen Chelsea di era kepemilikan BlueCo, yang sangat fokus pada pemain muda dengan kontrak panjang agar nilai jual terjaga.

Chelsea memang sempat mencoba merekrut Mike Maignan yang usianya serupa pada musim panas lalu, tetapi itu karena kontraknya hampir habis sehingga harganya diharapkan lebih murah. Berbeda, Muñoz justru menandatangani kontrak baru pada April yang mengikatnya sampai 2028, dan Palace bukan klub yang mudah melepaskan pemain bintang tanpa permintaan harga tinggi.

Selain itu, angka €30 juta (Rp 545 miliar) yang terus berulang dalam rumor ini juga diragukan, karena tidak disertai bukti kuat dan tampaknya hanya diulang dari laporan media Spanyol. Ditambah lagi, Chelsea sudah lama tidak menghabiskan dana besar untuk pemain berusia hampir 30 tahun, dan tidak ada tanda-tanda perubahan struktur atau filosofi di manajemen mereka.

Secara teori Chelsea mungkin memantau Muñoz, tetapi tanpa validasi dari sumber yang lebih terpercaya, kecil kemungkinan transfer ini akan terjadi dalam waktu dekat. Membeli Muñoz akan menjadi langkah yang sepenuhnya keluar dari pola transfer The Blues, meskipun ia cocok dengan kebutuhan taktis Maresca.

Chelsea memang terkenal melakukan kejutan di bursa transfer, tetapi pola besarnya tetap sama: membeli muda, kontrak panjang, dan menjaga nilai jual. Muñoz tak memenuhi semua kriteria itu dan hampir pasti menjadi aset yang langsung mengalami penurunan nilai. Karena itu, sulit membayangkan transfer ini terjadi. Sedangkan Barcelona… ceritanya bisa berbeda.

Exit mobile version