Tak Banyak Belanja, Ini Jurus Rahasia Aston Villa Hadapi Musim Baru Liga Inggris!

Gilabola.com – Musim lalu menjadi catatan penuh kenangan bagi para penggemar Aston Villa. Klub yang bermarkas di Villa Park ini mencatatkan perjalanan yang tak terlupakan di pentas Eropa: mulai dari Bern, Brugge, Leipzig, hingga Paris dan Monaco.

Pencapaian besar itu berpuncak pada lolosnya Villa ke perempat final Liga Champions, termasuk kemenangan sensasional di kandang atas Bayern Munich—momen yang akan terus dikenang oleh para pendukung The Villans.

Villa juga sempat melaju ke semifinal Piala FA, meski akhirnya tersingkir secara menyakitkan oleh Crystal Palace di Wembley. Namun secara keseluruhan, musim lalu menyisakan perasaan campur aduk—banyak kemajuan, tapi tetap ada rasa kecewa.

Gagal di Tikungan Terakhir dan Ambisi Emery yang Masih Membara

Meski permainan Villa berkembang pesat, mereka gagal lolos ke Liga Champions musim ini hanya karena kalah selisih gol dari Manchester United di laga terakhir.

Hal ini tentu menyakitkan, apalagi mengingat Unai Emery sudah sejak awal menegaskan misinya: meraih trofi. Kegagalan dua tahun lalu di semifinal UEFA Conference League saat kalah agregat 6-2 dari Olympiakos masih membekas.

Kini, Emery kembali ke kompetisi yang paling akrab dengannya: Liga Europa, yang telah ia menangkan empat kali sepanjang karier.

Skuad Kuat Tapi Pergerakan Lesu di Bursa Transfer

Villa belum banyak bergerak di jendela transfer musim panas ini. Satu-satunya pemain anyar adalah Marco Bizot, kiper berusia 34 tahun dari Brest yang direkrut sebagai pelapis.

Meski hanya ditebus dengan biaya enam digit, pemain asal Belanda ini dianggap pembelian cerdas. Villa sebelumnya dikabarkan hampir mendapatkan kiper Lille, Lucas Chevalier, sebagai pengganti Emiliano Martínez jika sang kiper utama dilepas—tapi kini Chevalier hampir bergabung dengan PSG.

Villa juga kalah bersaing dengan Manchester City dalam perburuan gelandang muda berbakat Sverre Nypan. Namun, dengan skuad utama yang sudah solid, terutama lini tengah yang dikomandoi Youri Tielemans dan lini depan tajam bersama Ollie Watkins, Villa tetap menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan.

Statistik membuktikan hanya Harry Kane yang mampu menyumbangkan gol dan assist lebih banyak dari Watkins di lima liga top Eropa dalam lima musim terakhir.

Jadwal Awal Ringan Tapi Ada Ancaman Deja Vu

Villa akan memulai musim dengan menjamu Newcastle di kandang, diikuti laga-laga kontra tim papan tengah seperti Brentford. Secara teori, mereka punya awal yang bersahabat sebelum jeda internasional Oktober.

Tapi perlu diingat, Villa juga start dengan sangat baik musim lalu—hanya kalah satu kali dari 13 laga awal—sebelum jadwal padat akhirnya memakan korban performa mereka.

Unai Emery: Sang Ahli Liga Europa yang Tak Pernah Puas

Unai Emery menggambarkan dirinya seperti robot di akhir musim lalu—sangat fokus dan nyaris tanpa henti.

Manajer berusia 53 tahun ini adalah sosok yang obsesif terhadap sepak bola, bahkan tak segan menganalisis video pertandingan di atas sepeda statis atau sambil latihan di gym. Ia bahkan mulai membaca buku untuk belajar mengelola emosi.

Emery juga merupakan pemilik mayoritas klub kasta keempat Spanyol, Real Unión, tempat ayah dan kakeknya pernah bermain.

Musim ini bisa menjadi saatnya Emery menambah koleksi trofi Liga Europa yang sudah ia menangkan sebanyak empat kali.

Langkah Bisnis Penting di Luar Lapangan

Salah satu manuver penting klub adalah melepas tim wanita mereka sebagai bagian dari strategi mematuhi aturan profitabilitas dan keberlanjutan Liga Inggris.

Meski penjualan Emiliano Martínez bisa memberi ruang di pasar transfer, Villa saat ini tidak terdesak untuk melepas pemain bintang.

Selain itu, ada perubahan manajemen: Francesco Calvo dari Juventus menggantikan Chris Heck sebagai Presiden Operasional Bisnis. Ia membawa visi baru, termasuk kenaikan harga tiket musiman, renovasi tribun utara Villa Park (kapasitas naik jadi 50.000 penonton), konser besar seperti Black Sabbath, dan rencana menjadikan stadion sebagai venue rugby tahun depan.

Kunci Musim Ini: Boubacar Kamara dan Redmond Muda

Meski tak mendatangkan banyak nama baru, kontrak lima tahun Boubacar Kamara disambut bak pembelian besar. Gelandang timnas Prancis ini sempat absen panjang musim lalu karena cedera ACL, namun kini siap jadi andalan utama Emery.

Pemain muda Brasil bernama unik, Zépiqueno Redmond, juga bisa jadi kartu liar. Meski datang sebagai agen bebas dari Feyenoord, pemain 19 tahun ini memiliki pengalaman bermain di San Siro dan mencetak dua gol ke gawang Inggris di Euro U-19.

Ia melewatkan pramusim di AS karena cedera, tapi potensinya sangat menjanjikan, terlebih Villa kekurangan stok penyerang.

Waktunya Bersinar: Donyell Malen

Salah satu cerita menarik dari akhir musim lalu adalah transfer Donyell Malen. Setelah gagal mendapatkannya tahun sebelumnya, Villa akhirnya sukses memboyong winger cepat asal Belanda dari Borussia Dortmund.

Sayangnya, meski transfer selesai tepat sebelum deadline Eropa, ia malah dicoret dari skuad untuk kompetisi tersebut. Malen sempat mencetak gol dalam tiga kemenangan Premier League secara beruntun di bulan April, tapi hanya dua kali jadi starter. Musim ini, peran lebih besar hampir pasti menantinya.

IKLAN