
Gilabola.com – Antoine Semenyo kembali mencuri perhatian setelah laporan soal klausul rilis Rp 1,4 Triliun dalam kontraknya di Bournemouth terungkap, memicu minat serius dari Liverpool, Manchester United, dan Tottenham.
Penyerang berusia 25 tahun itu sedang berada pada performa terbaik setelah mencetak enam gol dan tiga assist musim ini, dan para analis menilai ketiga klub memiliki alasan kuat sekaligus tantangan tersendiri jika ingin mengamankan jasanya pada Januari nanti.
Musim ini menjadi lanjutan dari performa apiknya pada 2024–2025. Saat itu dia mencatat 20 keterlibatan gol yang membantu Bournemouth finis di posisi kesembilan Premier League.
Keputusan memperpanjang kontrak hingga 2030 sempat membuat banyak klub mundur. Namun kemunculan klausul rilis baru mengubah dinamika yang membuat Semenyo kembali masuk radar elite Inggris.
Tottenham disebut sebagai klub yang secara taktis paling cocok bagi Semenyo. Sejumlah pengamat menilai gaya bermainnya yang kuat dan cepat sejalan dengan karakter pemain yang disukai Thomas Frank.
Mereka menilai bahwa fleksibilitas Semenyo di lini depan akan menjadi nilai tambah. Dia dinilai bisa beroperasi di berbagai posisi dan menjadi opsi di sisi kiri dalam sistem Spurs.
Hubungannya dengan kompatriotnya, Mohammed Kudus, disebut bisa menghadirkan keseimbangan baru bagi serangan Spurs. Kudus dinilai mampu memberi padanan yang efektif di sisi sebaliknya.
Namun Spurs menghadapi persoalan penting. Investasi besar pada Mathys Tel dan Wilson Odobert, ditambah pembelian mahal Xavi Simons, membuat manajemen harus berpikir ulang sebelum menambah satu pemain depan lagi.
Para analis juga menilai Spurs sulit memenangkan persaingan finansial jika harus berhadapan langsung dengan Liverpool atau Manchester United. Perbedaan ambisi dan standar gaji dianggap memengaruhi peluang tersebut.
Di sisi Liverpool, pendapat yang muncul menunjukkan bahwa perekrutan Semenyo sebenarnya menguntungkan secara kualitas. Dia dinilai punya kemampuan satu lawan satu yang jarang ditemukan dan mampu meningkatkan produktivitas dari sisi kiri.
Semenyo dianggap bisa memberikan tekanan kompetitif kepada Cody Gakpo yang dinilai belum konsisten. Namun Liverpool disebut perlu berhati-hati karena pengeluaran besar mencapai hampir Rp 10 Triliun pada musim panas lalu masih menjadi sorotan.
Selain itu, Liverpool sempat menolak beberapa opsi winger kiri akibat perkembangan pemain muda Rio Ngumoha. Faktor ini membuat kebutuhan lini depan menjadi perhitungan yang lebih strategis.
Tidak hanya itu, kondisi Mohamed Salah yang semakin menua serta performanya yang naik turun juga menjadi alasan logis munculnya nama Semenyo. Dia dinilai dapat menjadi investasi jangka menengah yang sangat berharga bagi Liverpool.
Sementara itu, pandangan berbeda muncul terkait peluangnya ke Manchester United. Pemain ini dinilai memang berkualitas, namun kecocokan perannya di bawah sistem Ruben Amorim dianggap lebih rumit.
United sudah menginvestasikan dana besar untuk Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo sebagai pengisi posisi No.10, sementara Mason Mount juga menjadi pemain yang dipercaya pelatih. Hal ini membuat ruang bagi Semenyo tidak terlalu jelas.
Beberapa analis bahkan menyebut kemungkinan Semenyo ditempatkan sebagai wing-back kiri dalam skema 3-4-2-1 Amorim. Namun posisi tersebut dianggap kurang menarik bagi pemain yang sedang naik daun dan menjadi rebutan banyak klub.
Kebutuhan utama United dinilai justru berada di lini tengah. Karena itu, para pengamat berpendapat bahwa dana besar akan lebih tepat diarahkan ke sektor tersebut ketimbang mengejar Semenyo.
