Ternyata Begini Cara Manchester United Curi Bruno Fernandes dari Barcelona!

Gilabola.com – Akhir pekan ini, Bruno Fernandes akan menorehkan tonggak sejarah penting dalam kariernya: tampil untuk ke-300 kalinya bersama Manchester United (Setan Merah) di Old Trafford saat menjamu Brighton (The Seagulls).

Siapa sangka, perjalanan sang kapten menuju “Teater Impian” sempat hampir batal hanya karena sebuah video yang memperlihatkannya marah-marah di ruang ganti.

Hampir Gagal ke Manchester United Gara-Gara Amarah

Bruno Fernandes kini dikenal sebagai simbol semangat dan dedikasi di skuad Setan Merah, tapi di balik kisah sukses itu, ada cerita nyaris gagal yang jarang diketahui orang. Saat masih berseragam Sporting Lisbon (Leões), Fernandes sempat membuat heboh karena menendang pintu ruang ganti usai mendapat kartu merah saat melawan Boavista.

Video itu sempat diputar dalam rapat internal perekrutan pemain Manchester United. Beberapa staf menganggap Bruno terlalu emosional dan berisiko jika dibawa ke Inggris. “Dia terlalu panas kepala, sulit mengontrol diri,” kata salah satu sumber klub waktu itu.

Namun Ed Woodward, CEO United saat itu, justru melihat sisi lain. Ia menganggap kemarahan Fernandes bukan kelemahan, melainkan tanda hasrat juang yang tinggi. Ia teringat pesan legendaris Sir Alex Ferguson bahwa pemain United harus rendah hati di luar lapangan, tapi berapi-api di dalamnya.

Dari Penolakan Sporting hingga Jet Pribadi ke Manchester

Bruno Fernandes pertama kali masuk radar United pada 2018 saat tampil gemilang di Primeira Liga setelah pulang dari masa bermain di Italia bersama Udinese. Ole Gunnar Solskjaer dan tim perekrut menilai Fernandes sebagai tambahan ideal untuk musim berikutnya.

Namun ketika 2019 tiba, Sporting Lisbon menolak menjual dan enggan menyebut harga. Ed Woodward tetap gigih. Ia menjaga komunikasi dengan presiden Sporting, Frederico Varandas, yang juga sahabat lamanya, agar peluang transfer tetap terbuka.

Negosiasi akhirnya memanas pada Januari 2020. Saat Barcelona dan Tottenham ikut memantau, Fernandes justru menegaskan keinginannya untuk hanya bergabung dengan Manchester United.

Sporting awalnya meminta sekitar Rp1 triliun (£50 juta), sementara United bersikeras di angka Rp1,1 triliun (£55 juta). Berkat hubungan baik antar petinggi klub dan tekad sang pemain, Sporting akhirnya menerima tawaran sekitar Rp885 miliar (£47 juta).

Kesepakatan pun tercapai. Fernandes diterbangkan dengan jet pribadi ke Manchester, ditemani para pejabat klub, dan langsung disambut bak bintang besar.

“DNA United” Sejak Hari Pertama

Begitu tiba di Carrington, wajah Fernandes berseri-seri. Ia tumbuh dengan menonton laga-laga Manchester United di televisi dan menyebut bergabung dengan klub ini sebagai impian seumur hidup.

“Dia sangat bersemangat saat datang. Kami benar-benar menyiapkan sambutan seperti karpet merah untuknya,” ungkap salah satu orang dalam klub. “Ia punya sikap luar biasa, cepat akrab dengan semua orang, dan punya aura kepemimpinan alami. Ia seperti lahir untuk bermain di United.”

Fernandes langsung mencuri hati para suporter. Ia tak pernah menolak tanda tangan, selalu ramah dengan fans, dan di lapangan, sikapnya jelas: dia akan berlari menembus tembok demi Manchester United.

300 Penampilan dan Masih Terus Membara

Kini, setelah lima tahun penuh dedikasi dan performa brilian, sang kapten akan mengenakan seragam merah itu untuk ke-300 kalinya. Setiap laga seolah menjadi bukti bahwa keputusan Woodward mempercayai amarah Fernandes adalah keputusan terbaik dalam satu dekade terakhir.

Bruno bukan hanya transfer sukses secara finansial, tapi juga simbol karakter dan semangat klub: pemain yang lahir dengan DNA Manchester United di dalam dirinya.

IKLAN