Tersisih di Era Amorim, Mainoo Pilih ke Real Madrid Atau Blaugrana?

Gilabola.com – Masa depan Kobbie Mainoo bersama Manchester United kian menjadi perhatian menjelang bursa transfer Januari. Gelandang berusia 20 tahun itu mulai tersisih dari rencana utama Ruben Amorim, situasi yang memicu spekulasi luas tentang kemungkinan hengkangnya sang pemain ke klub elite Eropa.

Sejak Amorim menerapkan sistem 3-4-2-1, Mainoo dinilai belum sepenuhnya cocok dengan kebutuhan taktik sang pelatih. Dampaknya terlihat jelas di Premier League musim ini, di mana Mainoo baru mencatatkan 10 penampilan dan semuanya datang dari bangku cadangan.

Kondisi tersebut membuat perkembangan kariernya terhambat, terutama setelah sebelumnya ia sempat diproyeksikan sebagai pilar penting dan pernah menjadi langganan tim nasional Inggris.

Meski Amorim secara terbuka menyebut Mainoo masih masuk dalam rencananya, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Dalam 13 bulan sejak pelatih asal Portugal itu mengambil alih kursi manajer di Old Trafford, peran Mainoo justru semakin menyusut.

Real Madrid atau Barcelona?

Laporan dari Spanyol mengungkapkan bahwa dua raksasa La Liga, Real Madrid dan Barcelona, sama-sama memantau situasi Mainoo. Presiden Barcelona, Joan Laporta, disebut tertarik memboyong Mainoo ke Camp Nou pada Januari sebagai solusi jangka pendek menyusul cedera lutut yang menimpa Gavi.

Namun, menurut laporan Defensa Central, pilihan Mainoo justru condong ke Real Madrid. Media tersebut menyebut Los Blancos saat ini berada di posisi terdepan, dengan Florentino Perez dan jajaran petinggi klub tengah mempelajari peluang pasar untuk merekrut sang gelandang. Meski begitu, belum ada keputusan final apakah Madrid akan benar-benar melayangkan tawaran resmi dalam waktu dekat.

Laporan yang sama menegaskan bahwa Mainoo siap mengambil langkah cepat demi menghidupkan kembali kariernya, sebuah alasan yang membuat Real Madrid diminta bergerak gesit jika tidak ingin kehilangan momentum.

Sikap Manchester United dan Munculnya Peminat Lain

Di sisi lain, Manchester United dikabarkan belum berniat melepas Mainoo pada pertengahan musim. Koresponden transfer Dean Jones menegaskan sikap klub masih tegas: tidak ada rencana menjual sang pemain pada Januari kecuali ada perubahan besar, termasuk masuknya rekrutan baru.

Meski begitu, ketertarikan klub lain terus berdatangan. Napoli disebut-sebut aktif menjalin komunikasi dengan perwakilan Mainoo dalam beberapa bulan terakhir, meski klaim bahwa transfer ke Italia sudah “99 persen selesai” dinilai terlalu prematur.

Selain itu, Bayern Munchen juga muncul sebagai destinasi potensial, dengan daya tarik menit bermain reguler dan panggung Liga Champions yang dinilai ideal bagi ambisi Mainoo, termasuk menjaga peluangnya tampil di Piala Dunia.

Sumber lain bahkan menyebut sang pemain memang ingin meninggalkan Old Trafford demi menyelamatkan masa depannya di level internasional.

Suara Legenda dan Kekhawatiran Kehilangan Talenta

Legenda Manchester United, Paul Scholes, ikut menyuarakan keprihatinannya. Dalam podcast The Good, The Bad & The Football, Scholes menilai klub berisiko kehilangan pemain yang benar-benar mencintai United.

“Kami sedang melepas pemain yang mencintai klub ini, itu sulit dipahami,” ujar Scholes. Ia menegaskan bahwa Mainoo adalah talenta kelas atas yang kariernya justru terhambat. Bahkan, Scholes menyebut jika dirinya berada di posisi penasihat, ia akan menyarankan Mainoo untuk pergi demi masa depan sepak bolanya.

Scholes juga berharap Mainoo memilih berkarier di luar Inggris, meski tidak menutup kemungkinan transfer domestik seperti ke Chelsea bisa terjadi mengingat proyek skuad muda klub London tersebut.

Faktor Lain di Balik Masa Depan Mainoo

Nasib Mainoo pada Januari nanti juga bisa dipengaruhi oleh langkah bisnis lain yang dilakukan United. Disebutkan bahwa klub telah menetapkan harga jual untuk Bruno Fernandes di tengah rumor kepergian sang kapten.

Setiap transaksi besar lain berpotensi mengubah dinamika internal dan secara tidak langsung menentukan apakah pintu keluar bagi Mainoo benar-benar terbuka.

Pandangan Kami

Situasi Kobbie Mainoo mencerminkan dilema klasik pemain muda di klub besar: bakat besar, tetapi terhambat oleh kebutuhan taktik dan persaingan internal. Jika menit bermain tak kunjung datang, pindah ke luar negeri bisa menjadi langkah rasional untuk menjaga ritme perkembangan.

Namun, keputusan akhir tetap bergantung pada keberanian Manchester United menyeimbangkan proyek jangka pendek dan investasi masa depan mereka sendiri.

SebelumnyaBukan Winger! Singo Adalah Jawaban Masa Depan Liverpool Tanpa Salah
SelanjutnyaDua Gol Bartesaghi Tak Cukup! Laurienté Hancurkan Harapan AC Milan di San Siro