
Gilabola.com – Liverpool ternyata sudah lebih jauh dalam rencana masa depan mereka, karena bukan hanya memasukkan klausul buy-back sebesar €60 juta (sekitar Rp1,07 triliun) untuk Jarell Quansah, tetapi juga telah menyepakati syarat pribadi dengan sang bek muda jika opsi itu diaktifkan pada 2027.
Quansah, Van Dijk, dan Masa Depan Lini Belakang
Kesepakatan ini bukan tanpa alasan. Virgil van Dijk diperkirakan akan hengkang ketika kontraknya habis di 2027, tepat saat usianya mendekati 36 tahun. Liverpool tampaknya tidak ingin kehilangan kendali dengan menyiapkan jalur untuk kembalinya Quansah.
Selain itu, masa depan Ibrahima Konaté yang kontraknya berakhir pada 2026 masih penuh tanda tanya, dan Joe Gomez juga beberapa kali hampir meninggalkan Anfield dalam dua bursa transfer terakhir.
Dengan kondisi ini, jelas The Reds perlu jaminan stok bek tengah yang solid untuk menghadapi masa transisi.
Talenta Muda dan Manuver Transfer
Langkah ini juga beriringan dengan hadirnya Giovanni Leoni, bek 18 tahun yang baru saja didatangkan dari Parma. Leoni bahkan langsung mendapat panggilan ke timnas senior Italia berkat perkembangan pesatnya.
Liverpool juga sempat nyaris mendapatkan Marc Guehi dari Crystal Palace, dan meskipun transfer itu gagal, keyakinan tetap ada bahwa Guehi suatu saat akan bergabung.
Dalam konteks inilah Quansah jadi semakin menarik. Ia dilepas ke Bayer Leverkusen musim panas ini seharga £35 juta (sekitar Rp664 miliar), tapi Liverpool dengan cerdik menyelipkan klausul buy-back €60 juta.
Kini terungkap, bukan hanya klausul yang disiapkan, tapi juga kontrak personal sudah diamankan agar tak ada hambatan di kemudian hari.
Rencana Jangka Panjang Liverpool
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, Quansah akan kembali ke Anfield pada 2027 sebagai bek yang matang setelah menimba pengalaman di Bundesliga. Itu akan terjadi tepat di saat klub memasuki era baru tanpa Van Dijk.
Strategi ini menggambarkan pola rekrutmen Liverpool yang dikenal mampu menyeimbangkan kebutuhan jangka pendek dan visi jangka panjang. Mereka melepas Quansah bukan karena ragu, melainkan untuk memberi kesempatan berkembang dengan menit bermain reguler, sembari memastikan pintu pulang selalu terbuka.
Percaya Pada Proses
Bagi fans Liverpool, kabar ini jadi bukti nyata bagaimana klub kian dikenal sebagai perencana matang. Di bawah Arne Slot yang langsung mempersembahkan gelar Premier League pada musim debutnya, kepercayaan publik terhadap proses rekrutmen semakin tinggi.
Meski awalnya penjualan Quansah ke Leverkusen menimbulkan kekecewaan, kini alasannya jelas: ia ditempa di level tertinggi Jerman sementara Liverpool menjaga keseimbangan skuad. Pada 2027 nanti, kombinasi Leoni, Guehi, dan Quansah berpotensi membentuk lini belakang tangguh untuk menggantikan era Van Dijk.
Liverpool tidak lagi terjebak keputusan instan, melainkan berpikir beberapa langkah ke depan. Bagi Kopites, inilah pola pikir yang bisa menjaga klub tetap kompetitif di level domestik maupun Eropa untuk tahun-tahun mendatang.