
Gilabola.com – Chelsea harus menelan kekalahan pahit saat menjamu Aston Villa setelah unggul lebih dulu namun akhirnya tumbang dengan skor 1-2. Joao Pedro sempat membawa The Blues memimpin, tetapi dua gol Ollie Watkins di babak kedua membalikkan keadaan dan memastikan tiga poin penting bagi tim tamu.
Hasil ini terasa menyakitkan bagi Chelsea karena mereka tampil dominan hampir sepanjang pertandingan. Namun, efektivitas Aston Villa—terutama lewat perubahan taktik dan pergantian pemain Unai Emery—menjadi pembeda utama di laga ini.
Babak Pertama: Chelsea Menekan, Villa Bertahan Total
Sejak menit awal, Chelsea langsung mengambil inisiatif permainan. Penguasaan bola mereka sangat dominan, memaksa Aston Villa bertahan rendah dan mengandalkan blok rapat di sekitar kotak penalti.
Peluang emas sempat hadir di menit ke-25 ketika Alejandro Garnacho menyodorkan umpan matang kepada Enzo Fernandez. Sayangnya, gelandang Argentina itu justru melepaskan tembakan melenceng, menyia-nyiakan kesempatan emas membuka skor.
Tekanan Chelsea akhirnya berbuah gol pada menit ke-38. Berawal dari sepak pojok Reece James, Emiliano Martinez justru kehilangan fokus karena sibuk berduel fisik dengan Enzo Fernandez dan Joao Pedro. Bola yang meluncur ke arah gawang akhirnya mengenai tubuh Pedro dan masuk. Chelsea unggul 1-0, dan Villa kehilangan clean sheet akibat kesalahan sendiri.
Babak Kedua: Perubahan Emery Mengubah Segalanya
Memasuki babak kedua, Aston Villa tampil lebih berani. Strategi bertahan total perlahan ditinggalkan, dan Villa mulai mencoba menguasai bola serta menekan balik.
Unai Emery kemudian melakukan langkah krusial di menit ke-59 dengan memasukkan Ollie Watkins, Jadon Sancho, dan Amadou Onana. Keputusan ini terbukti sangat menentukan jalannya laga.
Meski Chelsea tetap mengontrol permainan hingga satu jam pertandingan, mereka gagal menggandakan keunggulan. Situasi ini menjadi titik balik, karena Villa mulai menemukan celah lewat serangan balik cepat.
Watkins Masuk, Laga Langsung Berubah
Gol penyeimbang Aston Villa datang di menit ke-63. Morgan Rogers mengirimkan bola ke dalam kotak penalti yang disambut Watkins. Meski sentuhan pertamanya kurang sempurna dan tembakannya sempat diblok Robert Sanchez, bola justru memantul kembali ke tubuh Watkins dan bergulir melewati garis gawang. Skor berubah menjadi 1-1.
Chelsea masih terlihat lebih dominan setelah gol tersebut, namun kembali gagal memanfaatkan peluang. Bahkan Sanchez harus keluar dari sarangnya untuk menggagalkan serangan balik Boubacar Kamara, tanda bahwa Villa semakin percaya diri.
Gol Penentu di Menit Akhir
Petaka bagi Chelsea terjadi di menit ke-84. Berawal dari sepak pojok, Youri Tielemans mengirimkan bola akurat ke kotak penalti. Ollie Watkins dengan cerdas memanfaatkan kelengahan lini belakang Chelsea, menyelinap di antara Reece James dan Malo Gusto, lalu menyundul bola melewati Sanchez.
Gol tersebut memastikan comeback sempurna Aston Villa dan membungkam Stamford Bridge. Chelsea tak mampu merespons di sisa waktu pertandingan.
Susunan Pemain
Chelsea: Sanchez; James, Chalobah, Badiashile, Cucurella; Caicedo, Fernandez; Neto, Palmer, Garnacho; Pedro
Aston Villa: Martinez; Cash, Konsa, Lindelof, Maatsen; Kamara, Tielemans; McGinn, Buendia, Rogers; Malen
Analisa Kami
Chelsea pantas kecewa dengan hasil ini. Dominasi penguasaan bola dan jumlah peluang seharusnya cukup untuk mengamankan kemenangan, tetapi kurangnya ketajaman dan fokus di momen krusial kembali menjadi masalah klasik yang belum terselesaikan.
Sebaliknya, Aston Villa menunjukkan mentalitas tim papan atas. Unai Emery membaca pertandingan dengan sangat baik, dan pergantian pemainnya terbukti jenius. Ollie Watkins sekali lagi membuktikan dirinya sebagai pembeda—bukan hanya pencetak gol, tetapi simbol efektivitas dan ketenangan di saat lawan lengah. Jika konsistensi ini terjaga, Villa pantas terus diperhitungkan dalam persaingan papan atas musim ini.
