Gilabola.com – Harapan Manchester City untuk terus menekan Arsenal dalam persaingan gelar Premier League terguncang setelah Newcastle United memetik kemenangan dramatis 2-1 di St James’ Park. Dua gol Harvey Barnes menjadi penentu, masing-masing lahir dengan cerita penuh ketegangan dan keputusan VAR yang memicu kontroversi.
Dalam laga yang berlangsung panas, pasukan Pep Guardiola sempat menyamakan kedudukan lewat Ruben Dias, namun kebangkitan itu tak bertahan lama. Barnes kembali menghantam City hanya beberapa menit kemudian, membuat publik Tyneside bergemuruh.
Kontroversi VAR & Keluhan Guardiola
Gol kedua Barnes—yang tercipta hanya sekejap setelah Dias menyamakan skor—menjadi pusat perhatian. Bola sempat memantul setelah sundulan Nick Woltemade membuat Bruno Guimaraes melakukan gerakan yang diperiksa VAR untuk dugaan offside. Setelah peninjauan panjang, keputusan akhir tetap menguntungkan Newcastle.
Guardiola pun dibuat semakin frustrasi setelah Phil Foden dianggap tidak layak mendapat penalti pada babak pertama, meski pemain Inggris itu terlihat kesakitan usai ditekel keras Fabian Schar.
Kekalahan ini menjadi yang keempat bagi City di Premier League musim ini, membuat mereka terpaku di posisi ketiga, tertinggal empat poin dari Arsenal.
Momentum Man City Runtuh
Padahal, City datang ke jeda internasional dengan modal gemilang: kemenangan 3-0 atas Liverpool telah melengkapi tujuh kemenangan dalam delapan laga di semua kompetisi. Namun permainan ceroboh dan finishing buruk di Tyneside membuat ritme itu terhenti.
Erling Haaland, yang tengah memburu gol liga ke-100 dalam 109 penampilan sejak bergabung dari Borussia Dortmund, justru tampil kurang tajam. Setelah tampil produktif dalam 21 pertandingan bersama City dan Norwegia musim ini, ia kali ini gagal mencetak gol—baru ketiga kalinya terjadi.
Peluang Demi Peluang Terbuang
Laga sebenarnya dimulai dengan tubuh City tersentak. Kiper Gianluigi Donnarumma hampir memberi Newcastle gol dalam 30 detik pertama setelah umpan buruknya dipotong Barnes—namun winger itu hanya menembak tepat ke tubuh sang kiper dari jarak sekitar 9 meter.
Tak lama kemudian, Haaland mendapatkan peluang emas tetapi penyelesaiannya untuk men-chip bola melewati Nick Pope justru melenceng.
Newcastle pun membalas. Donnarumma menebus kesalahannya ketika menepis sundulan Nick Woltemade dari umpan Tino Livramento. Di sisi lain, Foden gagal memanfaatkan peluang bagus sebelum terjatuh akibat tekel Schar yang memicu protes keras namun tidak membuahkan penalti.
Jacob Murphy juga luput dihukum setelah bola mengenai lengannya di kotak penalti saat memblok tembakan Jeremy Doku.
Barnes sendiri sempat melakukan salah satu miss terburuk malam itu ketika gagal mencetak gol dari jarak sangat dekat, sementara Haaland dan Foden juga menyia-nyiakan peluang besar—Foden bahkan menendang bola melebar padahal berdiri bebas menyambut umpan Rayan Cherki.
Kebangkitan Barnes di Babak Kedua
Newcastle akhirnya memecah kebuntuan di menit ke-64. Berawal dari penetrasi Guimaraes yang menusuk jantung pertahanan City, bola diakhiri Barnes dengan tembakan mendatar yang tak mampu dihentikan Donnarumma.
City sempat bangkit empat menit kemudian. Tendangan Bernardo Silva membentur pemain Newcastle dan jatuh tepat ke kaki Dias, yang melepaskan tembakan keras dari sekitar 11 meter, masuk setelah membentur Schar.
Namun kedudukan imbang itu tak bertahan lama.
Woltemade mengarahkan sundulan ke area berbahaya, Guimaraes menyambutnya dengan tandukan yang membentur mistar, dan Barnes muncul untuk menyambar bola muntah dengan sebuah voli yang mematikan.
Walau VAR sempat memeriksa posisi Guimaraes, keputusan akhir tetap mengesahkan gol tersebut. St James’ Park pun bergemuruh merayakan kemenangan yang begitu berharga.
Kemenangan Bersejarah untuk Eddie Howe
Bagi Eddie Howe, ini merupakan kemenangan pertamanya atas Manchester City dalam 19 pertandingan Premier League—hasil yang sangat penting setelah Newcastle menelan dua kekalahan beruntun dari West Ham dan Brentford.
Sementara untuk City, malam di Tyneside menjadi peringatan bahwa perjalanan menuju gelar tidak akan mudah, terlebih ketika momentum mereka dihancurkan oleh performa kurang efektif dan keputusan yang tak berpihak.

