Gilabola.com – Pelatih Tottenham Hotspur, Thomas Frank, mengutarakan pandangan tegasnya mengenai aturan handball yang berlaku saat ini di dunia sepak bola.
Juru taktik berusia 51 tahun itu menilai bahwa keputusan wasit untuk memberikan penalti hanya karena bola mengenai tangan pemain tanpa adanya unsur kesengajaan tidaklah adil.
Menurutnya, hukuman sebesar penalti seharusnya hanya diberikan jika seorang pemain dengan sengaja melakukan penyelamatan di garis gawang menggunakan tangan layaknya seorang penjaga gawang.
Frank menjelaskan bahwa situasi ketika bola menyentuh tangan pemain secara tidak disengaja tidak pantas dihukum dengan kesempatan mencetak gol terbesar dalam permainan, yaitu tendangan penalti. Baginya, hal tersebut merugikan keadilan pertandingan dan membuat regulasi yang ada perlu segera diperbaiki.
Dalam tiga laga awal Premier League musim ini, Tottenham belum sekalipun mengalami hukuman penalti. Meski demikian, Frank tetap menganggap bahwa peraturan yang berlaku harus disesuaikan agar lebih masuk akal dan tidak merugikan pemain.
Usul Time-Out di Pertandingan
Selain mengkritik aturan handball, Frank juga mengusulkan adanya time-out yang bisa digunakan pelatih di setiap babak pertandingan sepak bola.
Menurutnya, kesempatan untuk berhenti sejenak dan memberikan instruksi langsung kepada pemain akan sangat membantu dalam menyesuaikan strategi di tengah jalannya laga. Dia menyebut bahwa dari sudut pandang pelatih, kesempatan itu akan menjadi hal yang sangat berharga.
Meski begitu, ide time-out kemungkinan besar menimbulkan perdebatan. Sebagian manajer bisa jadi menolak jika timnya sedang unggul, karena interupsi tersebut bisa memberi peluang lawan untuk mengatur ulang permainan.
Para suporter juga mungkin keberatan, mengingat pertandingan sepak bola modern sudah kerap terhenti karena intervensi VAR, dan waktu pertandingan akan semakin panjang karena adanya time-out.
Karier Awal Frank di Tottenham
Thomas Frank resmi menandatangani kontrak tiga tahun dengan Tottenham pada musim panas lalu setelah hampir tujuh tahun melatih Brentford. Sejak memimpin tim London Utara, dia sudah mendampingi mereka dalam empat pertandingan di berbagai kompetisi sebelum jeda internasional.
Tottenham sempat mengalami kekalahan di final Piala Super UEFA melawan Paris Saint-Germain melalui adu penalti. Namun, mereka berhasil bangkit dengan menundukkan Burnley dan Manchester City di Premier League. Sayangnya, rekor positif itu terhenti saat mereka kalah tipis 0-1 dari Bournemouth di kandang sendiri.
Saat ini, Tottenham menempati posisi keempat klasemen sementara setelah tiga laga liga. Mereka dijadwalkan kembali bertanding pada akhir pekan ini melawan West Ham United dalam laga derbi London.