Gilabola.com – Tottenham Hotspur dikabarkan sudah mencapai kesepakatan prinsip dengan Thomas Frank untuk menjadi manajer baru mereka, menggantikan posisi kosong yang ditinggalkan Ange Postecoglou.
Langkah ini mengikuti pemecatan Postecoglou oleh chairman Daniel Levy pada hari Jumat lalu, meskipun hanya beberapa minggu sebelumnya dia baru saja membawa Spurs memenangkan Liga Europa—trofi pertama klub dalam 17 tahun.
Tottenham mengalami catatan buruk di Liga Inggris musim lalu dengan 22 kekalahan, hingga hampir terdegradasi. Kondisi seperti itu membuat Levy tak bisa tinggal diam meskipun Prestasi di kompetisi Eropa terlihat menjanjikan.
Dalam pernyataan klub, mereka mengakui bahwa Postecoglou akan selalu dikenang sebagai salah satu dari tiga pelatih yang berhasil mengukir sejarah klub di kompetisi Eropa, bersama tokoh legendaris Bill Nicholson dan Keith Burkinshaw.
Namun, dewan klub meyakini bahwa perubahan adalah hal yang paling dibutuhkan untuk bersaing secara konsisten di banyak ajang, dan ini menjadi dasar keputusan mereka untuk mengganti pelatih.
Thomas Frank kini menjadi sosok utama dalam pencarian pelatih baru Tottenham. Laporan terbaru menyebutkan bahwa negosiasi dengan Brentford sudah hampir kelar, sisa menyepakati rincian finansial sebelum mengikatnya secara resmi.
Frank & Tantangan Baru
Sejak 2018, Frank berhasil mengubah Brentford dari tim divisi Championship menjadi klub papan atas Premier League. Hanya dalam waktu dua tahun sejak penunjukannya, dia mengantarkan The Bees promosi dan kemudian mengokohkan posisi klub di kasta utama kompetisi bola Inggris.
Ketika ditanya soal rumor pindah ke Manchester United, Frank mengatakan dirinya “kemungkinan berada di salah satu klub terbaik di dunia” dan merasa gaya kepemimpinan, budaya, dan struktur Brentford sangat cocok dengannya. Dia enggan berpindah hanya demi status besar jika itu tak akan membuat hidupnya lebih baik.
Frank juga menegaskan bahwa dia telah mengorbankan banyak hal demi kariernya: dia melewatkan ulang tahun anaknya selama lima tahun berturut-turut, dan rutin bekerja 60–70 jam per minggu selama tiga dekade terakhir.
Tottenham, di sisi lain, membutuhkan perubahan signifikan untuk bangkit dari keterpurukan. Kehadiran Frank bisa memberikan tim rasa stabilitas dan sistem permainan yang lebih terstruktur, apalagi dia sudah memiliki hubungan baik dengan Johan Lange, direktur teknik Spurs asal Denmark, yang kemungkinan besar akan tetap menjabat.
Dengan persetujuan prinsip Frank sudah tercapai, kini tersisa dua hal penting: merampungkan kompensasi untuk Brentford dan menetapkan strategi awal untuk skuad Tottenham. Dua hal tersebut menjadi pondasi sebelum pengumuman resmi sebagai manajer baru di London Utara.