Gila Bola – Sebuah keputusan benar dari Mikel Arteta memasukkan Gabriel Martinelli sebagai pengganti setelah pemain Brasil itu mencetak gol penentu kemenangan Arsenal pada laga bigmatch Liga Inggris kontra Manchester City.
Hampir saja bigmatch di Emirates Stadium pada Minggu malam (8/10) berakhir 0-0 setelah kedua tim sama-sama gagal menemukan terobosan setelah bermain terlalu hati-hati. Beruntung ada gol dari Martinelli tiga menit jelang akhir waktu normal.
Itu terjadi setelah 12 percobaan gol dan hanya dua serangan on target ke gawang Ederson. Sementara itu pasukan Pep Guardiola hanya memiliki empat saja kesempatan untuk membahayakan lawan, tetapi hanya satu yang benar-benar terarah ke gawang David Raya. Juga nihil gol.
Martinelli masuk pada awal paruh kedua usai Arteta memutuskan untuk mengganti Leandro Trossard.
Tottenham Hotspur Berhasil Mempertahankan Tahta Liga Inggris
Skuad Ange Postecoglou akan bersorak mendapati fakta bahwa hasil Arsenal vs Manchester City di Emirates ini berakhir dengan kemenangan tuan rumah. Tahu mengapa? Karena itu berarti Spurs masih bercokol di puncak klasemen sementara Liga Inggris.
Tottenham memiliki 20 poin dan berada di urutan pertama. Arsenal juga memiliki poin sama 20, tetapi masih kalah selisih gol dari rival London Utara itu dan mengalah di posisi kedua. Manchester City usai kekalahan ini mengantongi 18 poin di posisi ketiga.
Nilai 20 Spurs didapatkan setelah mereka menang terakhir kali atas Luton Town dengan skor 0-1. Sebuah kemenangan bagi the Gunners hanya memberi mereka 20 poin yang sama banyaknya dengan Tottenham. Selisih gol Spurs 18:8, Arsenal 16:6, kalah agresif.
Jika Ada yang Hendak Dibahas Maka Itu Adalah Mateo Kovacic
Wasit Michael Oliver akan menjadi bahan pembahasan besok pagi usai memperlihatkan keragu-raguan dan sikap takut pada laga Arsenal vs Manchester City ini.
Ia hanya memberi kartu kuning untuk pelanggaran pertama Mateo Kovacic yang layak berujung kartu merah, tackle dari arah belakang terhadap tumit Martin Odegaard dengan paku-paku sepatunya terarah ke pergelangan kaki sang kapten tim merah, tanpa ia menyentuh bola.
Selang beberapa menit kemudian Kovacic yang mencium rasa takut wasit Oliver kembali melakukan pelanggaran serupa. Kali ini terhadap Declan Rice. Jika pelanggaran sebelumnya berujung kartu kuning maka ini pun selayaknya diganjar kertu kuning, tetapi nihil respons dari sang pengadil yang tidak adil itu.
Pep kemudian menarik keluar Kovacic pada pertengahan babak kedua saat ia memasukkan tiga pemain dengan kaki segar sekaligus dalam diri John Stones, Matheus Nunes dan Jeremy Doku.
Sementara itu dua pemain Brasil, sama-sama Selecao, Ederson dan Gabriel Jesus terlibat pertikaian beberapa detik jelang akhir.