Gila Bola – Legenda sepak bola Argentina, Juan Sebastian Veron, mengungkapkan penyesalannya setelah meninggalkan Manchester United untuk bergabung dengan Chelsea.
Juan Sebastian Veron mengakui bahwa cedera menjadi penyebab utama mengapa waktu bermainnya di Stamford Bridge tidak berjalan sesuai harapan.
Veron, yang menjadi sorotan saat transfer dari United ke Chelsea pada tahun 2003 setelah dua tahun di Old Trafford, menyadari bahwa perpindahan antar klub besar Premier League bukanlah langkah yang mudah.
Kedatangannya ke Manchester United memecahkan rekor seharga 28,1 juta poundsterling merupakan yang tertinggi di Inggris pada saat itu. Di Manchester, Veron mencetak 11 gol dalam 82 pertandingan dan membantu Setan Merah meraih gelar Premier League.
Sir Alex Ferguson, setelah mendatangkan Veron, pernah mengatakan: “Saya tidak pernah berpikir akan mengeluarkan uang sebanyak ini untuk seorang pesepakbola. Saya pikir dia akan memasuki masa-masa terbaik dalam kariernya.”
Namun, masa Veron di United hanya bertahan dua tahun sebelum ia menjadi salah satu rekrutan awal Roman Abramovich sang pemilik Chelsea. Transfernya ke Chelsea seharga 15 juta poundsterling menyebabkan United mengalami kerugian sekitar 13 juta poundsterling.
Mengenang kesulitan setelah pindah pada tahun 2019, Veron berkata: “Di Chelsea, kenyataannya saya memiliki sedikit waktu bermain. Saya mengalami cedera punggung yang serius dan absen hampir enam bulan. Saya sudah lebih memikirkan untuk kembali ke Italia daripada tinggal di Inggris.”
Kariernya di Chelsea menjadi awal mengecewakan dalam karirnya, dengan hanya 14 penampilan dan satu gol. Ia kemudian dipinjamkan ke Inter Milan dan Club Estudiantes de La Plata, sebelum akhirnya pensiun di La Plata pada tahun 2017.
Mengenai keputusannya untuk meninggalkan United, Veron mengakui: “Dengan United, sebenarnya saya sangat sedikit menyesal. Tapi satu hal yang saya sesali adalah meninggalkan Manchester. Mereka tidak pernah mendorong saya untuk pergi, tetapi mereka memberi saya kesempatan dan kemungkinan.”
“Saya berbicara dengan mantan rekan-rekan saya pada waktu itu yang mengatakan bahwa saya harus tetap tinggal. Dan pada satu momen, saya memutuskan untuk pergi karena saya ingin bermain, karena saya tidak tahu… Seharusnya saya tetap di MU.”