Site icon Gilabola.com

Tottenham Hotspur Harus Tumbalkan Richarlison Jika Ingin Datangkan Mesin Gol Bournemouth

Thomas Frank Ngebut di Bursa Januari: Semenyo Masuk, Richarlison Harus Keluar

Gilabola.com – Musim 2025/26 dibuka dengan gebrakan besar Tottenham Hotspur. Trofi Europa League yang diraih dengan menaklukkan Manchester United di Bilbao menjadi titik balik penting sekaligus mengakhiri penantian 17 tahun mereka. Kemenangan itu menyulut ekspektasi berlapis untuk Thomas Frank, yang mengambil alih kursi kepelatihan dari Ange Postecoglou di musim panas.

Frank langsung menunjukkan arah revolusinya. Empat rekrutan baru dengan total belanja lebih dari Rp2 triliun (konversi dari £100 juta, kurs ±Rp20.000/£) memperkaya opsi taktis di skuad. Kedatangan Mohammed Kudus dan Xavi Simons bahkan langsung berbuah manis, membawa Spurs bertengger di posisi kelima Premier League.

Namun, bagi Frank, ini baru permulaan. Target kembali ke zona Liga Champions menuntut penguatan skuad di bursa transfer Januari. Dan satu nama kini menonjol: Antoine Semenyo.

Antoine Semenyo: Mesin Gol Bournemouth yang Jadi Rebutan

Dalam beberapa pekan terakhir, kabar mengenai ketertarikan Spurs pada Antoine Semenyo semakin menguat. Penyerang Bournemouth berusia 25 tahun itu tengah berada di puncak performa dengan statistik gemilang: 6 gol dan 3 assist dari 11 laga Premier League.

Total kontribusi 9 gol/assist ini hanya kalah dari Erling Haaland pada tahap awal musim, menjadikannya salah satu talenta paling impresif di Inggris saat ini.

Selain itu, sebuah klausul pelepasan sebesar £65 juta — setara ±Rp1,3 triliun — bakal aktif pada bursa Januari. Situasi ini membuat Bournemouth sulit menahan kepergian sang bintang jika ada klub yang berani mengaktifkannya.

Spurs bukan satu-satunya peminat. Arsenal, Manchester United, dan Liverpool juga memantau situasi. Namun, belum ada yang benar-benar memimpin perburuan.

Yang pasti, memboyong Semenyo akan menyamai rekor transfer klub—identik dengan harga Dominic Solanke ketika pindah dari Bournemouth ke Spurs pada 2024.

Untuk bisa melakukannya, Tottenham harus mencari dana segar.

Cara Spurs Mendanai Transfer Semenyo

Dalam beberapa tahun terakhir, Tottenham telah menghabiskan lebih dari £400 juta (sekitar Rp8 triliun) untuk mendukung berbagai pelatih. Namun investasi besar itu sering berakhir tidak sesuai harapan.

Contoh paling mencolok adalah Tanguy Ndombele, yang digaet seharga £63 juta (±Rp1,26 triliun) pada 2019, namun hanya tampil 91 kali dalam lima tahun sebelum dilepas ke Nice pada 2024.

Di skuad saat ini, duet bek tengah Micky van de Ven dan Cristian Romero menghabiskan hampir £100 juta (±Rp2 triliun**), menunjukkan bahwa investasi besar bukan hal asing bagi Spurs.

Namun, ada satu rekrutan mahal yang kini menjadi sorotan utama dalam konteks pendanaan transfer Semenyo: Richarlison.

Richarlison: Dari Harapan Besar Menjadi Beban Berat

Richarlison datang ke Tottenham pada 2022 dengan nilai sekitar £60 juta — setara Rp1,2 triliun — sebuah angka yang sempat menuai keraguan sejak awal.

Hingga kini, setelah tiga setengah tahun, ia mencatat 108 pertandingan dan 24 gol saja. Musim ini, performanya menurun drastis. Catatan-catatan berikut menunjukkan betapa berat kontribusinya di lini depan:

Kombinasi angka buruk ini memperkuat kritik tajam — salah satunya dari Gabriel Agbonlahor, yang menyebut Richarlison sebagai “salah satu pembelian terburuk dalam sejarah Premier League.”

Situasi ini membuat Spurs terdesak. Mereka membutuhkan mesin serangan baru seperti Semenyo, tapi tak memiliki ruang finansial kecuali melepas pemain besar.

MLS Bisa Jadi Jalan Keluar Richarlison

Dalam beberapa bulan terakhir, Orlando City FC dari Major League Soccer telah menunjukkan minat mendatangkan penyerang asal Brasil tersebut. Bagi Spurs, ini merupakan kesempatan emas — mungkin salah satu peluang terakhir untuk mendapatkan kembali sebagian dari investasi Rp1,2 triliun mereka.

Jika Tottenham ingin mengaktifkan klausul £65 juta milik Semenyo, menjual Richarlison bukan hanya opsi… tetapi keharusan.

Penjualan ini akan membuka jalan bagi Spurs untuk menyelesaikan salah satu transfer terbesar dalam sejarah klub dan memberi Thomas Frank senjata baru di lini depan.

Bagi semua pihak, kepindahan tampaknya menjadi solusi terbaik: Richarlison mendapat awal baru, Spurs memperoleh dana, dan Semenyo menjadi potongan penting dalam puzzle ambisi sang pelatih.

Exit mobile version