Gilabola.com – Tottenham HotspurTottenham Hotspur kembali menelan kekalahan menyakitkan setelah menyerah dari Brighton & Hove Albion dengan skor 3-2 di Amex Stadium, meski sempat unggul dua gol lebih dulu.
Kekalahan ini semakin memperpanjang rekor buruk Tottenham di Premier League, terutama dalam situasi di mana mereka kehilangan keunggulan besar yang seharusnya membawa mereka menuju kemenangan.
Di babak pertama, tim asuhan Ange Postecoglou tampak menguasai permainan. Dua gol cepat dari Brennan Johnson dan James Maddison berhasil membawa Tottenham memimpin 2-0 dan memberikan harapan besar bagi para pendukung.
Namun, segalanya berubah drastis di babak kedua ketika Brighton berhasil membalikkan keadaan dengan tiga gol berturut-turut. Gol pertama Brighton dicetak oleh Yankuba Minteh yang memberikan harapan bagi tuan rumah untuk mengejar ketertinggalan.
Tak lama kemudian, Georginio Rutter berhasil menyamakan kedudukan, membuat pertahanan Tottenham semakin goyah. Danny Welbeck kemudian menjadi pahlawan bagi Brighton dengan mencetak gol penentu kemenangan, memastikan tiga poin bagi tim asuhan Roberto De Zerbi.
Kekalahan ini membuat Ange Postecoglou merasa sangat frustrasi. Dia mengungkapkan kekecewaannya terhadap bagaimana timnya gagal mempertahankan keunggulan dan berantakan di babak kedua.
Menurut laporan Opta, hasil ini menambah catatan buruk Tottenham dalam sejarah Premier League. Kekalahan ini merupakan kali ke-10 bagi Tottenham di Premier League ketika mereka kalah setelah sempat unggul dengan selisih dua gol atau lebih.
Catatan ini adalah yang terburuk di antara semua tim di Premier League, dengan Tottenham mencatatkan skenario tersebut setidaknya tiga kali lebih banyak dibanding klub mana pun.
Postecoglou kini menghadapi tantangan besar untuk memperbaiki mentalitas timnya agar dapat bermain konsisten sepanjang pertandingan. Kekalahan ini menunjukkan kelemahan Tottenham dalam mengatasi tekanan, terutama ketika mereka diunggulkan untuk menang.
Namun, kekalahan Tottenham tidak hanya terjadi di tim pria. Pada hari yang sama, tim wanita Tottenham juga mengalami kekalahan serupa. Bertanding melawan Liverpool, tim wanita Tottenham kalah dengan skor identik, 3-2. Pertandingan tersebut juga diwarnai dengan kebobolan penalti di waktu tambahan yang membuat Tottenham gagal meraih poin.
Liverpool wanita unggul terlebih dahulu melalui gol Cornelia Kapocs, sebelum Taylor Hinds melakukan gol bunuh diri yang menyamakan kedudukan untuk Tottenham. Meski Tottenham berhasil menyamakan skor dua kali, Liverpool akhirnya memenangkan pertandingan melalui gol penalti yang dieksekusi oleh Marie-Therese Hobinger di menit-menit akhir pertandingan.
Dua kekalahan ini menambah tekanan bagi Tottenham, baik di tim pria maupun wanita, untuk segera memperbaiki performa mereka. Meski tim pria sempat menunjukkan potensi besar dengan unggul 2-0, mereka harus belajar untuk mempertahankan konsistensi dan mentalitas yang kuat agar tidak kehilangan peluang kemenangan di masa mendatang.