Gilabola.com – Florian Wirtz dan perwakilannya dikabarkan telah bertemu dengan pihak Liverpool dalam beberapa hari terakhir, membuka peluang besar bagi transfer sensasional ke Anfield musim panas ini.
Kalimat “Di mana uang Wirtz, John?” mungkin akan ramai dibicarakan di jagat media sosial Liverpool setelah laporan dari dua media besar Jerman, Kicker dan BILD, menyebutkan bahwa bintang muda Bayer Leverkusen itu telah melakukan pembicaraan langsung dengan perwakilan Liverpool saat berada di Inggris.
Selain Liverpool, Manchester City dan Bayern Munich juga disebut sebagai peminat serius untuk gelandang serang berusia 22 tahun itu.
Wirtz saat ini adalah salah satu talenta paling dicari di Eropa. Sejak debut di tim utama Leverkusen pada 2020, ia terus mencatat statistik impresif di Bundesliga dan Eropa.
Tapi apakah Fenway Sports Group (FSG) dan pemilik John Henry akan siap menggelontorkan dana besar untuk transfer ini?
Liverpool Punya Modal Finansial, Tapi FSG Harus Berani Bertindak
Sebelumnya, banyak yang mengira Wirtz akan bergabung ke Bayern musim panas ini. Tapi dengan Liverpool dan Manchester City masuk dalam perburuan, masa depan sang pemain kini kembali terbuka lebar.
Liverpool sendiri baru saja meraih gelar Premier League pada 27 April lewat kemenangan 5-1 atas Tottenham. Ini menjadi titel liga ke-20 dalam sejarah klub dan gelar pertama di era pelatih Arne Slot.
Berbeda dengan 2020 saat pasar transfer lesu akibat pandemi, kali ini Liverpool berada dalam posisi kuat secara finansial. Mereka tidak bermasalah dengan regulasi Profit and Sustainability Rules (PSR) Premier League maupun aturan keuangan UEFA, dan telah mengalami pertumbuhan signifikan di sisi komersial.
Menurut laporan, Leverkusen ingin melepas Wirtz dengan harga tinggi, bahkan mendekati £126,4 juta (Rp2,4 triliun). Sementara itu, estimasi dari CIES Football Observatory menyebut harga realistis Wirtz berada di kisaran £109 juta (Rp2,18 triliun). Jadi, nilai kompromi sekitar £115 juta (Rp2,3 triliun) tampaknya masuk akal.
Secara akuntansi, biaya transfer sebesar itu akan diamortisasi selama kontrak maksimal lima tahun — standar yang ditetapkan setelah Chelsea sempat memanfaatkan celah aturan dengan kontrak panjang. Artinya, untuk Liverpool, angka £115 juta akan terbagi menjadi £23 juta (Rp460 miliar) per musim selama lima tahun.
Namun, Liverpool kemungkinan besar tidak membayar secara tunai di muka. Seperti kebanyakan transfer besar, pembayaran akan dilakukan dalam bentuk cicilan, dan di sinilah kekuatan kas (cashflow) Liverpool menjadi kunci.
Mereka saat ini memiliki utang transfer terendah di antara ‘big six’, hanya £128 juta, dengan £58 juta piutang yang masih akan diterima — memberi ruang leluasa untuk manuver besar.
Tambahan pemasukan dari penjualan pemain seperti Darwin Nunez, potensi kemitraan komersial baru, dan bahkan konser musim panas di Anfield bisa membantu menyokong amortisasi transfer sebesar itu.
Gaji, Penyesuaian Skuad, dan Efek Domino Transfer
Wirtz kemungkinan akan meminta gaji tinggi. Saat ini, ia dikabarkan menerima hampir £4 juta per tahun, dan kepindahan ke klub besar bisa melipatgandakan angka itu.
Namun, kepergian Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid, yang akan mengosongkan anggaran gaji sekitar £10 juta per tahun, akan memberi ruang untuk memasukkan Wirtz ke struktur upah klub.
Liverpool juga berpotensi mendatangkan Jeremie Frimpong, rekan setim Wirtz di Leverkusen, sebagai pengganti Trent. Frimpong diyakini tidak akan menuntut gaji sebesar bek kanan andalan The Reds itu.
Meskipun demikian, wage bill Liverpool akan meningkat karena bonus juara, perpanjangan kontrak mahal untuk Van Dijk dan Salah, serta inflasi gaji pasar. Angka di atas £400 juta per tahun untuk total gaji bukan hal mustahil musim depan.
Namun, Liverpool memiliki struktur bisnis dan keuangan yang sehat, serta rekam jejak pengelolaan cerdas dari FSG yang terkenal oportunistik. Pertanyaannya, apakah investasi besar untuk Wirtz akan mengganggu rencana penguatan di posisi lain? Mengingat kedalaman skuad juga akan menjadi krusial bagi Slot musim depan.
Kesimpulannya, kesepakatan untuk Wirtz bisa terwujud. Ia adalah pemain premium yang layak diinvestasikan — muda, berbakat, dan punya profil yang pas untuk Liverpool di era baru.