Trofi Pun Tak Akan Cukup Tutupi Dampak Kehancuran Tottenham Asuhan Postecoglou!

Gilabola.com – Masa depan Ange Postecoglou di Tottenham Hotspur tampaknya sudah hampir ditentukan, dan bukan ke arah yang diharapkan para pendukung klub. Meskipun pelatih asal Australia ini berpeluang mengakhiri puasa gelar Spurs lewat Liga Europa, performa buruk di Liga Inggris telah mencoreng musim ini secara keseluruhan.

Spurs saat ini duduk di peringkat ke-16 Premier League, hanya sedikit di atas zona degradasi, dan telah menelan 19 kekalahan—jumlah terbanyak sepanjang sejarah klub di era Premier League.

Tekanan terhadap Postecoglou terus meningkat, dan sejumlah laporan mengklaim bahwa ia bisa dipecat terlepas dari apakah ia berhasil mempersembahkan trofi lewat kompetisi Eropa. Tottenham akan menghadapi klub Norwegia Bodo/Glimt di leg pertama semifinal Liga Europa pada Jumat (waktu Australia), dan kemenangan akan sangat penting bagi reputasi sang pelatih maupun stabilitas finansial klub.

Trofi Tak Cukup Tutupi Luka

Memenangi Liga Europa bisa memberikan gelar perdana bagi Tottenham sejak 2008 sekaligus menyuntikkan dana segar dari hadiah kompetisi. Namun, bahkan jika trofi diraih dan tiket Liga Champions diamankan, musim ini tetap akan dikenang sebagai salah satu musim terburuk Spurs di liga domestik.

Sebagian besar fans Tottenham percaya bahwa memecat Postecoglou bukanlah solusi dari masalah mendalam yang telah lama mengakar di klub. Dalam 24 tahun terakhir, Tottenham telah berganti pelatih sebanyak 16 kali, dan hanya satu trofi yang berhasil dimenangkan.

Beberapa pelatih yang dipecat seperti José Mourinho, Nuno Espírito Santo, dan Antonio Conte bahkan menemukan kesuksesan setelah meninggalkan Spurs. Banyak kritik kemudian mengarah ke Ketua Klub, Daniel Levy, yang dinilai terlalu fokus pada pengembangan infrastruktur dan bakat muda ketimbang membangun skuad kompetitif dengan pemain berpengalaman.

Beban Finansial dan Kebijakan Transfer

Levy memang telah menginvestasikan dana besar dalam pembangunan stadion kelas dunia dan memberikan Postecoglou sekitar $450 juta AUD untuk belanja pemain. Namun, perlu dicatat bahwa $209 juta AUD di antaranya berasal dari penjualan Harry Kane ke Bayern Munich pada 2023.

Kini, Spurs memiliki utang bersih transfer sebesar $583 juta AUD, yang artinya klub kemungkinan besar akan menjalankan kebijakan “jual dulu, baru beli” pada bursa transfer mendatang. Ini berbanding terbalik dengan musim lalu, saat mereka menjadi salah satu klub dengan pengeluaran terbesar di Liga Inggris.

Kondisi ini makin diperparah dengan banyaknya pemain kunci yang mengalami cedera musim ini, memaksa Postecoglou untuk menurunkan skuad muda dan minim pengalaman. Archie Gray, pemain berusia 19 tahun, adalah salah satu talenta muda yang direkrut musim panas lalu dengan biaya sekitar $62 juta AUD.

Pemain Inti Terancam Dijual

Krisis finansial membuat sejumlah pemain bintang seperti Richarlison, Yves Bissouma, dan Cristian Romero kemungkinan akan dilepas demi mendanai pembangunan ulang skuad. Romero, bek tangguh asal Argentina yang telah memenangkan Copa America dan Piala Dunia 2022, dikabarkan menjadi incaran Atletico Madrid.

Romero pun tak menutup kemungkinan hijrah ke La Liga. “Saya ingin bermain di Spanyol suatu hari nanti. Itu satu-satunya liga yang belum saya cicipi,” ujarnya.

Bila transfer terjadi, Romero bisa menjadi salah satu penjualan terbesar Spurs musim panas nanti.