Gila Bola – Manchester City, tim yang biasanya dikenal dengan kehebatan di lapangan sepak bola, kini tengah menghadapi tantangan besar. Kekalahan dari Manchester United di Etihad Stadium menjadi salah satu contoh bagaimana musim ini berjalan tidak seperti yang diharapkan bagi sang juara bertahan Premier League.
Pep Guardiola, pelatih yang biasanya memiliki jawaban untuk setiap tantangan, tampak mulai kehilangan arah. Dalam pertandingan tersebut, dukungan dari para pendukung City terlihat dengan tifo bertuliskan “Lebih dari sekadar manajer” di tribun. Pesan itu seolah menjadi pengingat bahwa Guardiola adalah figur penting bagi klub.
Namun, keberanian Amad Diallo dalam mencetak gol penentu untuk United menciptakan kekecewaan mendalam. Guardiola terlihat murung sepanjang pertandingan, bahkan ketika timnya sempat mencetak gol.
Rentetan Kekalahan yang Menghantui
Kekalahan dari Manchester United menambah daftar buruk City musim ini, di mana mereka telah menelan delapan kekalahan dalam 11 pertandingan terakhir. Statistik tersebut menjadi pukulan besar bagi Guardiola, yang selama ini membangun reputasi sebagai pelatih dengan filosofi sepak bola yang kuat dan konsisten.
Dalam laga-laga sebelumnya, City juga menunjukkan kelemahan serupa, seperti kebobolan dua gol dalam waktu singkat melawan Brighton dan Tottenham, serta tiga gol dalam waktu 15 menit saat menghadapi Feyenoord.
Kelemahan dalam bertahan menjadi masalah utama. Guardiola bahkan mengakui bahwa dirinya tidak tampil baik sebagai pelatih, dan itu berpengaruh pada timnya. Dia menilai bahwa rasa gugup yang sering muncul di momen-momen krusial menjadi salah satu alasan keruntuhan City.
Kritik terhadap Permainan Tim
Beberapa pemain yang sebelumnya menjadi pilar kekuatan tim, seperti Kyle Walker, kini tampak kehilangan sentuhannya. Walker, yang dikenal dengan kecepatan dan ketangguhannya, terlihat kesulitan menghadapi tekanan dari Rasmus Højlund dalam pertandingan terakhir.
Hal ini menandakan bahwa rasa percaya diri para pemain mulai terkikis seiring dengan hasil buruk yang terus menghantui, dengan dia juga tampak semakin lambat dalam pergerakan menutup area pertahanan.
Guardiola juga menyebutkan bahwa kecemasan di lini pertahanan menjadi salah satu masalah besar yang harus segera diselesaikan. Namun, dia tidak memberikan solusi instan untuk memperbaiki kondisi tim.
Statistik yang Mengkhawatirkan
Manchester City saat ini memiliki catatan buruk di Premier League musim ini. Rasio poin mereka per pertandingan sejak awal November adalah yang terendah di liga, hanya 0,57 poin per laga.
Lebih parahnya lagi, jumlah gol yang mereka kebobolan kini hanya lebih banyak dibandingkan Everton dan Crystal Palace, dua tim yang tidak berada di papan atas klasemen.
Guardiola menghadapi tantangan besar untuk mengembalikan City ke jalur kemenangan. Dengan tekanan yang semakin besar, pertanyaannya adalah apakah sang pelatih masih memiliki energi dan keajaiban untuk membalikkan keadaan. Sementara itu, para fans hanya bisa berharap bahwa perjalanan buruk ini segera berakhir.
Namun, satu hal yang jelas, Manchester City perlu menemukan cara untuk keluar dari krisis yang melanda mereka, baik di lapangan maupun di luar lapangan. Bursa Transfer Januari mungkin bisa menjadi salah satu opsi untuk menyegarkan dan memulihkan skuad.