
Gilabola.com – Cole Palmer, bintang Chelsea sekaligus pemain tim nasional Inggris, mengalami kekalahan dalam urusan hukum di luar lapangan sepak bola.
Pemain berusia 23 tahun itu gagal mendaftarkan merek dagang ‘Cold Palmer’ setelah mendapat penolakan dari Chateau Palmer, sebuah perusahaan anggur bersejarah di Prancis.
Nama julukan Palmer itu sebenarnya ingin dia gunakan untuk berbagai produk, termasuk pakaian, makanan, minuman ringan, mainan, hingga anggur.
Namun, pihak Chateau Palmer menilai kemiripan nama tersebut bisa merugikan citra mereka yang sudah berdiri sejak 1814. Hasilnya, pengadilan memenangkan pihak kebun anggur yang produknya dijual dengan harga mencapai 750 poundsterling per botol.
Sengketa Nama yang Tak Sesuai Harapan
Palmer sebenarnya telah mencoba mengajukan merek dagang sejak tahun lalu. Upaya itu mencakup pendaftaran gerakan selebrasi ‘ice cold’ miliknya serta nama ‘Cold Palmer’ yang populer di kalangan penggemar bola.
Chateau Palmer, yang berada di wilayah Margaux, Bordeaux, langsung menyampaikan keberatan resmi dan akhirnya permohonan pemain Chelsea itu tidak bisa dilanjutkan. Firma hukum yang mewakili Palmer pun harus mengubah dokumen mereka di kantor kekayaan intelektual.
Chateau Palmer sendiri memiliki sejarah panjang. Kebun anggur tersebut pertama kali dimiliki oleh Charles Palmer, seorang perwira Angkatan Darat Inggris, lebih dari dua abad lalu. Kini, nama dan reputasi anggur itu telah menjadi salah satu yang paling dihormati di dunia.
Meski demikian, belum jelas apakah Cole Palmer sendiri merupakan penggemar anggur, mengingat statusnya sebagai atlet sepak bola papan atas yang tentu berhati-hati dalam menjaga pola hidup.
Cedera Menghentikan Aksi Palmer di Lapangan
Di lapangan bola, Palmer juga tengah menghadapi situasi yang tidak mudah. Dia menderita cedera pangkal paha yang membuatnya ditarik keluar lebih awal ketika Chelsea kalah 1-2 dari Manchester United akhir pekan lalu.
Enzo Maresca, pelatih Chelsea, menyampaikan bahwa staf medis tidak menyarankan tindakan operasi untuk saat ini. Menurutnya, kondisi Palmer masih akan dipantau dari hari ke hari dan pekan ke pekan.
Cedera itu membuat Palmer kesulitan untuk melanjutkan selebrasi khasnya, yang pertama kali muncul pada Desember 2023 ketika ia mencetak gol melawan Luton. Gerakan itu sebenarnya bukan ide murni miliknya, melainkan terinspirasi dari Morgan Rogers, mantan rekan akademi di Manchester City.
Sejak saat itu, Palmer menjadikannya identitas pribadi di lapangan. Namun, dengan kondisi cedera sekarang, publik harus menunggu lebih lama untuk kembali melihat selebrasi ‘Cold Palmer’ yang sempat populer tersebut.