Di bawah kepemilikan baru Jim Ratcliffe, Manchester United telah memulai era baru yang penuh dengan harapan dan ambisi. Musim panas 2024 menjadi bursa transfer yang penuh dengan aktivitas, di mana banyak pemain keluar dan masuk klub.
Dengan transfer yang telah dilakukan, berikut adalah urutan dari yang dianggap terburuk hingga terbaik berdasarkan dampak dan implikasinya terhadap klub.
15. Shola Shoretire – Dilepas ke PAOK (Bebas Transfer)
Shola Shoretire, mantan bintang muda Manchester United, dilepas secara bebas ke PAOK. Meski dikenal sebagai pencetak gol yang produktif di level akademi, dia gagal menunjukkan potensinya selama masa peminjaman di Bolton. Keputusan melepasnya secara gratis berarti United kehilangan potensi keuntungan finansial jika ia berkembang di masa depan.
14. Omari Forson – Dilepas ke Monza (Bebas Transfer)
Mirip dengan Shoretire, Omari Forson juga meninggalkan klub tanpa membawa keuntungan finansial bagi United. Meski tidak dianggap sebagai pemain yang akan menjadi andalan di tim utama, kepergiannya menandai hilangnya potensi pendapatan dari penjualan pemain muda.
13. Donny van de Beek – Dijual ke Girona (Rp 8,7 Milyar)
Donny van de Beek akhirnya berpisah dengan Manchester United setelah kepindahannya yang sempat diharapkan membawa sukses besar gagal total. Dengan nilai transfer yang jauh di bawah ekspektasi awal, United akhirnya merelakan kepergiannya ke Girona dengan tambahan klausul penjualan di masa depan.
12. Alvaro Carreras – Dijual ke Benfica (Rp 103 Milyar)
Peminjaman Alvaro Carreras ke Benfica berakhir dengan penjualan permanen, mengingat masalah cedera di lini belakang United musim lalu. Dengan cedera Luke Shaw dan Tyrell Malacia, Carreras sebenarnya bisa menjadi opsi cadangan. Namun, United memilih untuk menguangkannya dan mencari opsi yang lebih cocok sebagai pengganti jangka panjang.
11. Willy Kambwala – Dijual ke Villarreal (Rp 173 Milyar)
Penjualan Willy Kambwala ke Villarreal mungkin menjadi kejutan terbesar. Meskipun membuat beberapa kesalahan pada laga penting, pemain muda ini masih menunjukkan potensi. Meski dilepas, United berhasil menyertakan klausul pembelian kembali, memberi harapan bahwa Kambwala bisa kembali jika dia berkembang di La Liga.
10. Brandon Williams – Dilepas (Bebas Transfer)
Brandon Williams, yang sempat menunjukkan potensi besar pada musim debutnya, dilepas oleh United setelah gagal menunjukkan perkembangan yang signifikan. Cedera berkepanjangan dan minimnya waktu bermain membuatnya menjadi pilihan yang logis untuk dilepas. Namun, kepergiannya tanpa biaya transfer menjadi kehilangan lain bagi klub.
9. Facundo Pellistri – Dijual ke Panathinaikos (Rp 105 Milyar)
Facundo Pellistri menunjukkan potensi yang menjanjikan bersama tim nasional Uruguay, namun gagal bersinar di United. Meski klub harus menerima kerugian awal, keputusan untuk memasukkan klausul penjualan dan opsi pembelian kembali dalam kesepakatan dengan Panathinaikos merupakan langkah bijak yang dapat memberi manfaat di masa depan.
8. Raphael Varane – Dilepas ke Como (Bebas Transfer)
Raphael Varane, yang datang dengan harapan besar, akhirnya dilepas setelah tiga musim yang diwarnai cedera. Keputusan untuk mengizinkan Varane pergi tanpa biaya transfer adalah langkah yang logis mengingat beban gaji yang tinggi dan penurunan performanya.
7. Aaron Wan-Bissaka – Dijual ke West Ham United (Rp 309 Milyar)
Penjualan Aaron Wan-Bissaka ke West Ham United adalah kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Dengan Dalot yang tampil lebih baik di posisi bek kanan, Wan-Bissaka tidak lagi menjadi pilihan utama. United berhasil mendapatkan dana yang layak dan menggantinya dengan pemain yang dianggap lebih sesuai dengan gaya permainan mereka.
6. Matthijs de Ligt – Dibeli dari Bayern Munich (Rp 794 Milyar)
Matthijs de Ligt menjadi salah satu transfer yang paling kontroversial. Meski performanya sempat menurun di Juventus dan Bayern, harapan besar masih ada bahwa dia bisa mengembalikan performa terbaiknya di United. Dengan potensi yang dimilikinya, De Ligt bisa menjadi aset berharga jika berhasil menemukan kembali ke performa puncaknya.
5. Joshua Zirkzee – Dibeli dari Bologna (Rp 736 Milyar)
Joshua Zirkzee menjadi rekrutan pertama di era Ratcliffe dan diharapkan bisa memperkuat lini depan United. Dengan performa yang menjanjikan di musim sebelumnya, Zirkzee bisa menjadi solusi jangka panjang untuk masalah di posisi penyerang. Kedatangannya membawa harapan baru bagi lini serang United.
4. Noussair Mazraoui – Dibeli dari Bayern Munchen (Rp 264 Milyar)
Noussair Mazraoui adalah salah satu transfer yang dinilai sangat efektif. Dengan masalah cedera yang dialami Shaw dan Malacia, Mazraoui menawarkan opsi serba bisa di bek kiri. Debutnya yang impresif menunjukkan bahwa dia bisa menjadi salah satu pemain kunci di lini pertahanan United musim ini.
3. Anthony Martial – Dilepas (Bebas Transfer)
Kepergian Anthony Martial menandai akhir dari karier yang penuh pasang surut di United. Meski sempat menunjukkan potensi besar, masalah sikap dan cedera menghambat perkembangan kariernya. Dilepas secara gratis, Martial kini bebas mencari klub baru untuk memulai kembali kariernya.
2. Leny Yoro – Dibeli dari Lille (Rp 1,1 Trilyun)
Leny Yoro menjadi rekrutan besar United musim panas ini, dengan harapan besar bahwa dia bisa menjadi bintang masa depan. Meskipun masih muda, Yoro dianggap sebagai salah satu talenta terbaik di generasinya. Jika dia bisa berkembang sesuai harapan, Yoro bisa menjadi pilar utama di lini belakang United.
1. Mason Greenwood – Dijual ke Marseille (Rp 450 Milyar)
Penjualan Mason Greenwood ke Marseille adalah langkah kontroversial namun perlu dilakukan. Meskipun memiliki potensi besar, masalah di luar lapangan membuat klub harus membuat keputusan sulit. Kepergian Greenwood diharapkan bisa membuka jalan bagi United untuk membangun kembali tim dengan fondasi yang lebih kuat.