Gilabola.com – Arsenal sedang bersiap menghadapi bursa transfer musim panas dengan harapan besar. Salah satu fokus utama mereka adalah mendatangkan penyerang murni untuk memperkuat lini depan.
Dua nama yang mencuat sebagai kandidat utama adalah Benjamin Sesko dari RB Leipzig dan Viktor Gyokeres dari Sporting Lisbon. Keduanya punya kelebihan masing-masing, namun klub dan para pendukung tampaknya belum sepakat siapa yang lebih cocok mengenakan jersey merah-putih musim depan.
Sesko telah menjadi incaran jangka panjang Arsenal. Klub disebut sudah melakukan pendekatan sejak musim panas lalu, tapi saat itu sang pemain masih ragu soal peluang bermain secara reguler. Musim ini, striker asal Slovenia tersebut mencetak 26 gol untuk klub dan timnas, dan akan berusia 22 tahun dalam waktu dekat.
Karier Sesko menunjukkan perkembangan bertahap. Setelah pindah ke Red Bull Salzburg di usia 16 tahun, ia sempat dipinjamkan ke FC Liefering, lalu menembus tim utama Salzburg menggantikan posisi yang ditinggal Erling Haaland.
Langkah berikutnya adalah Leipzig, tempat dia mencetak 21 gol dalam 45 pertandingan di semua kompetisi meski klub mengalami musim sulit di Bundesliga dan Liga Champions.
Pengalaman Sesko di kompetisi Eropa juga sudah cukup banyak. Ia memang baru mencetak enam gol dalam 28 laga Liga Champions, tetapi musim ini berhasil mencetak empat gol dalam delapan pertandingan.
Dia memiliki total 90 gol dan 25 assist dari 210 pertandingan sepanjang karier, dan Arsenal diyakini cukup tertarik dengan profil usia serta perkembangan pemain ini.
Gyokeres Meledak di Portugal, Tapi Apakah Itu Cukup?
Jika Sesko unggul dari sisi usia dan pengalaman di liga top, maka Viktor Gyokeres unggul dalam hal produktivitas gol yang luar biasa. Pemain asal Swedia itu sudah mencetak 97 gol hanya dalam 102 laga sejak bergabung dengan Sporting dari Coventry City.
Di musim 2024/2025, dia bahkan mencetak 54 gol dan 13 assist dari 52 pertandingan, termasuk hat-trick melawan Manchester City di pertandingan grup Liga Champions.
Namun, meski penampilannya yang tajam di Portugal, Gyokeres belum pernah bermain di lima liga top Eropa. Hal ini menjadi catatan penting di kalangan internal Arsenal.
Selain itu, meski pernah berseragam Brighton, dia tidak sukses di sana dan bahkan sempat kesulitan saat dipinjamkan ke Swansea. Perjalanan kariernya memang naik-turun sebelum menemukan ketajamannya di Portugal.
Angka-angka Gyokeres memang memukau. Musim ini dia mencetak satu gol setiap 79 menit dan memiliki tingkat konversi peluang sebesar 56 persen. Sebagai perbandingan, Sesko mencetak gol setiap 156 menit dengan konversi 47,1 persen. Namun perlu diingat pula bahwa 20 dari 54 gol Gyokeres musim ini berasal dari titik penalti.
Di Liga Champions, Gyokeres mengoleksi enam gol dalam delapan laga perdananya. Meski begitu, dia sempat kesulitan ketika menghadapi Arsenal, yang mengalahkan Sporting dengan skor telak 5-1.
Untuk urusan timnas, dia punya catatan 15 gol dari 26 laga bersama Swedia, lebih baik secara rasio dibanding Sesko yang mencetak 16 gol dari 41 penampilan untuk Slovenia.
Dengan latar belakang yang berbeda tapi sama-sama mencolok, Arsenal dihadapkan pada dilema besar. Mereka bisa memilih pemain muda dengan potensi besar dan pengalaman di liga besar seperti Sesko, atau penyerang matang yang sedang berada dalam puncak performa seperti Gyokeres.