Gilabola.com – Manchester United harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari FA Cup setelah kalah adu penalti melawan Fulham dalam laga perempat final di Old Trafford.
Meskipun berhasil bangkit dari ketertinggalan melalui gol Bruno Fernandes, pasukan Ruben Amorim gagal mengatasi Fulham di waktu normal dan babak tambahan. Pada akhirnya, mereka tersingkir setelah dua eksekutor penalti gagal menunaikan tugasnya.
Berikut adalah lima poin penting dari kekalahan Manchester United:
1. Masalah Manchester United dalam Menghadapi Sepak Pojok Berlanjut
Lini pertahanan United kembali memperlihatkan kelemahan mereka dalam mengantisipasi bola mati. Calvin Bassey memanfaatkan situasi kacau di kotak penalti untuk menanduk bola hasil flick dari Rodrigo Muniz, memberikan keunggulan bagi Fulham tepat sebelum turun minum.
United kini telah kebobolan 13 gol dari skema sepak pojok di semua kompetisi musim 2024/25—lebih banyak dari tim mana pun di Premier League.
Komentator Alan Shearer menyoroti buruknya pertahanan United dalam situasi ini, dengan mengatakan:
“Itu merangkum betapa buruknya Manchester United. Mereka kalah dalam dua duel udara dari bola yang seharusnya mudah diantisipasi. Mereka lambat bereaksi, sementara pemain Fulham lebih cepat.”
2. Bruno Fernandes, Pahlawan yang Terus Menyelamatkan United
Di saat United membutuhkan seseorang untuk memimpin kebangkitan, Bruno Fernandes sekali lagi tampil sebagai penyelamat. Gelandang asal Portugal ini mencetak gol penyeimbang dengan tendangan first-time yang indah setelah menerima umpan silang tajam dari Diogo Dalot.
Fernandes kini telah mencatat 10 gol dan 15 assist di semua kompetisi musim ini, dengan pengaruh besar di FA Cup: 12 kontribusi gol (8 gol, 4 assist) dalam 12 pertandingan terakhir di kompetisi ini.
Meskipun beberapa kali dikritik musim ini, statistiknya menunjukkan bahwa dia tetap menjadi pemain kunci bagi United.
3. Chido Obi Lebih Berbahaya dari Rasmus Hojlund
Performa Rasmus Hojlund kembali mendapat sorotan setelah tampil kurang meyakinkan. Dalam 68 menit berada di lapangan, ia gagal memberikan ancaman berarti bagi pertahanan Fulham.
Amorim akhirnya menggantikan Hojlund dengan Chido Obi-Martin, penyerang muda berusia 17 tahun. Dalam salah satu aksi pertamanya, Obi langsung menunjukkan kekuatan fisiknya dengan memenangkan duel melawan Bassey, sesuatu yang gagal dilakukan Hojlund sepanjang laga.
Shearer kembali mengomentari perbedaan performa mereka: “Bassey memiliki sore yang nyaman sampai Obi masuk dan mulai menekannya. Dia lebih merepotkan dibandingkan Hojlund.”
Kinerja ini semakin memperumit situasi bagi Hojlund, yang mungkin harus bersaing lebih keras untuk mempertahankan posisinya di lini depan United.
4. Amorim Hanya Bisa Menurunkan 7 Pemain di Bangku Cadangan
Masalah cedera di skuat United semakin terlihat dengan hanya tujuh pemain yang tersedia di bangku cadangan, dibandingkan dengan sembilan pemain milik Fulham.
Dengan absennya Kobbie Mainoo, Amad Diallo, dan Lisandro Martinez, serta suspensi Patrick Dorgu, opsi Amorim menjadi sangat terbatas. Bahkan, dia harus memasukkan dua kiper cadangan dalam daftar pemain pengganti.
Absennya banyak pemain utama ini jelas berpengaruh pada jalannya pertandingan, terutama dalam menentukan strategi di babak tambahan waktu.
5. Fans Kembali Protes Glazers dan Jim Ratcliffe
Sebelum pertandingan, suasana di Old Trafford terasa tegang karena para suporter melakukan aksi protes terhadap Glazer Family dan kenaikan harga tiket yang mencapai £66.
Selama pertandingan, beberapa spanduk bertuliskan “Your debt, not ours” dan “Stop exploiting loyalty” terlihat di tribun penonton.
Kekecewaan para fans semakin memuncak setelah United tersingkir dari FA Cup, meningkatkan tekanan terhadap pemilik klub dan investor baru, Sir Jim Ratcliffe.
Kelemahan dalam bertahan, kurangnya opsi pemain cadangan, dan performa kurang maksimal dari beberapa pemain kunci menjadi faktor utama kekalahan ini. Bruno Fernandes tetap menjadi satu-satunya sumber harapan, sementara Chido Obi-Martin menunjukkan potensi untuk menjadi opsi baru di lini depan.
Dengan situasi cedera yang masih mengganggu skuat, Amorim harus menemukan solusi cepat jika ingin menyelamatkan musim United.