Gila Bola – Hanya dalam waktu lima hari setelah diumumkan sebagai Pemain Terbaik UEFA, Erling Haaland bisa satu kali lagi melompati Lionel Messi. Kamis dinihari 7 September 2023 akan menjadi momen pengumuman tiga ranking teratas nominasi pemenang Ballon d’Or.
Ini masih nominasi. Hanya tiga nama paling atas dari hasil perhitungan suara dewan juri yang diumumkan. Kita masih harus menunggu sampai 30 Oktober 2023 guna melihat siapa pemenang sesungguhnya.
Tapi setelah mengalahkan Messi dalam UEFA Men’s Best Player of the Year, yang diumumkan bersamaan dengan drawing tahap grup Liga Champions, Jumat 30 September lalu, tidak ada alasan si pemain Norwegia tidak akan satu kali lagi melewati perhitungan suara Messi. Inilah alasan-alasannya.
Alasan Satu, Trofi Liga Champions dan Treble Lebih Bergengsi Daripada Piala Dunia
Treble yang diraih oleh Erling Haaland bersama Manchester City, termasuk di dalamnya trofi kuping besar, terdengar dan terlihat lebih bergengsi daripada satu Piala Dunia.
Ini adalah raihan tiga piala sekaligus dalam satu musim yang panjang. Liga Inggris membentang sejak Agustus 2022 sampai Mei 2023. Liga Champions September 2022 melalui tahap grup, sampai ke final pada Juni 2023. Satu piala lainnya Piala FA juga makan waktu berbulan-bulan.
Sementara itu Piala Dunia membentang dalam waktu 31 atau 32 hari sejak pembukaan sampai final, tiga laga grup dan empat laga tahap sistem gugur. Sama sekali tidak ringan. Tapi dari sisi endurance atau daya tahan, kompetisi liga domestik yang dijalani berbarengan dengan Liga Champions terasa lebih menguras tenaga dan emosi.
Alasan Kedua, Piala Dunia Sudah Berlalu Beberapa Bulan
Bulan Desember 2022 adalah momen Lionel Messi dan rekan satu tim Argentina mengangkat Piala Dunia di Qatar. Itu sudah lama berlalu. Hype-nya sudah hampir habis.
Sebentar lagi laga-laga kualifikasi untuk Euro 2024 sudah dimulai di Eropa. Hal ini akan membuat banyak penonton benua itu lupa pada Piala Dunia Qatar. Mengarahkan diri pada kompetisi internasional dua tahunan Piala Eropa.
Sementara itu Messi dan rekan satu timnya akan memulai jeda internasional menghadapi Ekuador untuk lanjutan kualifikasi Piala Dunia zona Conmebol di Amerika Selatan.
Hanya wilayah Amerika Selatan yang menerapkan kualifikasi penuh melibatkan 10 negara, tandang dan kandang. Itu berarti akan ada 18 pertandingan yang dipecah dalam sembilan kali jeda internasional, sampai Maret 2026.
Wilayah lain seperti Eropa (UEFA) menerapkan sistem grup di mana laga kualifikasi di tahap ini hanya melibatkan 8 atau 10 pertandingan saja dan bisa dimulai seterlambat bulan Maret 2025.
Alasan Ketiga, Messi Sudah Tidak Ada di Eropa
Inilah alasan emosional paling kuat. Messi sudah tidak bermain di Barcelona, bukan lagi pemain PSG, dan kini sudah merumput di Amerika Serikat. Sudah tidak ikut kompetisi di Eropa lagi. Lalu mengapa memilih Messi?
French Football selaku panitia pemilihan Ballon d’Or adalah majalah mingguan sepak bola yang berbasis di Perancis, negeri yang ditinggalkan oleh Messi setelah karirnya di PSG usai. Jadi, ada alasan kuat untuk mencoret nama Messi dan memilih Haaland sebagai calon pemenang Bola Emas 2023.
Besarnya perhatian penonton Liga Amerika Serikat pada Messi tidak akan menjadi faktor penentu. Sudah keluar dari kompetisi Eropa akan jadi alasan pembenaran. Lihat bahwa Cristiano Ronaldo hanya masuk urutan keenam dari 10 besar Ballon d’Or 2022 lalu.
Siapa Lagi Nama yang Bisa Masuk Tiga Besar?
Hanya ada dua nama. Mungkin tiga. Kylian Mbappe dari PSG boleh jadi masuk tiga besar menjadi pelengkap Messi dan Haaland. Namun Kevin De Bruyne juga masih mungkin masuk tiga besar, selain rekannya sesama Man City Rodri yang terpilih sebagai pemain terbaik Liga Champions.