Site icon Gilabola.com

Alasan Guardiola Jadi Pelatih Inggris Berikutnya, Atau Timnas Lain Manapun

Reaksi Pep Guardiola di pinggir lapangan Manchester City

Gilabola.com – Nama Pep Guardiola sudah sejak satu-dua tahun terakhir dirumorkan akan menjadi pelatih Inggris berikutnya, dengan Gareth Southgate diperkirakan akan pensiun setelah Piala Eropa 2024 di Jerman, entah sukses atau gagal meraih juaranya.

Southgate mengambil alih posisi pelatih kepala pada September 2016, awalnya temporary lalu akhirnya permanen. Jadi usai Euro 2024 tahun depan ia sudah akan hampir delapan tahun menangani para pemain tim nasional Inggris. Sudah saatnya pergi untuk mengambil tantangan baru.

Sementara itu, tujuh bulan sebelum Southgate mengambil posisi pelatih utama Inggris, masih pada tahun yang sama 2016, Guardiola lebih dulu datang ke Etihad untuk menjadi pelatih Manchester City. Awalnya dalam kontrak berdurasi tiga tahun, sebelum memperpanjangnya beberapa kali.

Apa Alasan Utama Guardiola Jadi Pelatih Timnas Inggris?

Bosanlah. Sudah delapan setengah tahun jika menghitung per Agustus 2024 nanti. ia ketemu pemain-pemain yang sama setiap hari.

Beberapa pemain yang pertama kali didatangkan ke Etihad pada bulan-bulan pertama karirnya di Manchester City, beberapa sudah mengkhianatinya. Ilkay Gundogan misalnya, ogah memperpanjang kontrak di City dan pilih pindah ke Barcelona.

Nolito entah di mana sekarang. Leroy Sane yang dulu didatangkan dari Schalke 04 sudah beberapa tahun pilih pindah ke Bayern Munchen. Hanya John Stones yang masih setia di lini belakang the Skyblues.

Tapi alasan terbesarnya adalah ia belum pernah memiliki trofi Piala Dunia atau Piala Eropa atau trofi internasional lainnya.

Daftar Trofi Segudang Milik Guardiola

Apakah kita perlu menyebut semua trofi Guardiola di sini? Membosankan pasti. Sekilas saja. Tiga trofi LaLiga bersama Barcelona, selain dua Liga Champions 2009 dan 2011. Masih ada dua Copa del Rey, tiga Supercopa de Espana, dua UEFA Super Cup dan dua Piala Dunia Antarklub.

Pindah ke Bayern Munchen, semua yang bisa dimenangkan sudah dimenangkannya, termasuk Piala Super Eropa, Piala Dunia Klub, dua kali DFB Pokal dan tiga kali trofi Bundesliga.

Die Roten pasti menyesal melepaskannya hanya karena kurang senang tidak bisa mendapatkan trofi kuping besar dari tiga tahun masa karirnya di Allianz Arena. Dipikirnya happy camper.

Kini di Manchester City sudah lima kali juara Liga Inggris, satu kali kuping besar, dua FA Cup, tiga kali Carabao Cup, dua Community Shield dan satu Piala Super.

Apa yang menyebababkan ia tidak akan pindah ke Serie A adalah, tahu apa? Selain Coppa Italia dan Scudetto, apa lagi yang unik? Sama juga kan tiap tahun Piala Super Eropa lalu Liga Champions lalu Piala Dunia Klub.

Apa yang masih hilang dari lemari pialanya adalah Piala Dunia dan trofi Euro, jika ia memilih salah satu timnas di Eropa. Atau Copa America jika memilih salah satu tim nasional di Amerika Selatan.

Dan sebagai pemanis ada pula piala yang diperebutkan antara juara Amerika Selatan dan juara Eropa, yang tahun lalu diberi julukan Finalissima, atau CONMEBOL–UEFA Cup of Champions.

Delapan tahun lebih adalah waktu yang tepat untuk pergi. Manajemen City mungkin keberatan, tetapi demi kesehatan jiwa agar tidak cepat gila, sudah saatnya Guardiola mencari pekerjaan baru.

Exit mobile version