Gilabola.com – Drama sepak bola Manchester United belum juga berakhir, bahkan setelah kekalahan dari Tottenham di final Liga Europa. Kali ini bukan dari ruang ganti atau lapangan, melainkan dari media sosial.
Kakak dari Alejandro Garnacho, Roberto, mengunggah sindiran tajam yang ditujukan kepada pelatih Ruben Amorim, usai sang kakak hanya dimainkan selama 19 menit terakhir dalam laga penting tersebut.
Garnacho baru masuk sebagai pemain pengganti pada babak kedua, tepatnya saat waktu tersisa sekitar 19 menit. Sebelumnya, pemain muda asal Argentina itu telah mengunggah sebuah foto di Instagram, potret dirinya saat mencetak gol di final Piala FA musim lalu.
Postingan itu seakan mengisyaratkan rasa kecewa karena dia tidak masuk dalam daftar starting XI Manchester United saat susunan pemain diumumkan di Estadio de San Mames.
Reaksi tajam kemudian datang dari Roberto Garnacho. Dalam unggahan media sosialnya setelah pertandingan, dia menyampaikan bahwa Alejandro telah bekerja keras dan berkontribusi di setiap babak kompetisi.
Dia menyindir bahwa meskipun Garnacho mencetak dua gol dalam dua final terakhir, namun kali ini hanya diberi waktu bermain 19 menit dan justru seakan dijadikan kambing hitam. Ungkapannya ditutup dengan tawa sinis yang berbunyi “Wowe, hahahaha.”
Ini bukan pertama kalinya media sosial keluarga Garnacho menimbulkan kegaduhan di kubu United. Klub sudah cukup sering memantau aktivitas digital sang kakak yang kerap menyulut kontroversi. Bahkan, Alejandro sendiri pernah tersandung masalah pada bulan Februari lalu karena perilaku impulsifnya di lapangan.
Amorim Ungkap Respons Garnacho dan Pentingnya Persepsi Publik
Masalah sebelumnya terjadi saat Garnacho ditarik keluar saat United menghadapi Ipswich Town, setelah Patrick Dorgu diganjar kartu merah. Saat itu, Garnacho langsung meninggalkan lapangan menuju ruang ganti dengan ekspresi kecewa.
Pelatih Ruben Amorim kemudian menyampaikan bahwa penyerang internasional Argentina itu asudah datang ke kantornya keesokan harinya untuk menyampaikan permintaan maaf.
Amorim menjelaskan bahwa dirinya sempat melakukan penelusuran dan mengetahui bahwa Garnacho tidak duduk di bangku cadangan setelah diganti, melainkan pergi mengganti bajunya karena basah, lalu menonton sisa laga dari tempat berbeda sebelum pulang. Menurut Amorim, tidak ada masalah besar dalam kejadian tersebut.
Namun dia juga mengingatkan bahwa di klub sebesar Manchester United, semua tindakan pemain memiliki dampak. Dia menegaskan pentingnya menjaga persepsi publik di lingkungan klub sebesar itu.
Untuk memperbaiki situasi, Amorim menyebut bahwa Garnacho akhirnya bersedia mentraktir makan seluruh tim sebagai bentuk permintaan maaf atas tindakannya.
Dia merasa bahwa pemain mudanya tersebut sudah paham akan pentingnya bersikap dewasa dalam berbagai situasi, meskipun sulit untuk menerima kenyataan ketika harus ditarik keluar padahal bermain cukup baik.
Amorim mengaku dirinya hanya berusaha membantu para pemain muda agar menjadi pesepak bola yang lebih baik. Meski peristiwa-peristiwa semacam ini menjadi bumbu dalam dunia bola modern, setiap langkah dan respons yang muncul selalu punya pengaruh yang lebih luas, apalagi saat menyangkut nama besar seperti Manchester United.