Alejandro Garnacho Tegaskan Tak Ada Penyesalan Tinggalkan Manchester United

Gilabola.comAlejandro Garnacho menegaskan bahwa dia tidak menyesal meninggalkan Manchester United, menyebut kepindahan Rp 890 Miliar ke Chelsea sebagai keputusan mudah, sekaligus menjelaskan bahwa perubahan tersebut dibutuhkan setelah dia disingkirkan dari skuad oleh Ruben Amorim.

Dia juga menjelaskan bahwa tawaran Bayern Munchen sempat masuk, tetapi keinginannya tetap bermain di Premier League membuat Chelsea menjadi pilihan utama.

Di sisi lain, Enzo Maresca menilai Garnacho masih bisa berkembang, sementara Chelsea menghadapi laga sulit melawan Atalanta di Liga Champions tanpa Cole Palmer dan Liam Delap.

Perjalanan Garnacho dan Keputusannya Pindah

Garnacho menyebut bahwa dia memang membutuhkan langkah baru setelah dikeluarkan dari skuad utama Manchester United. Dia merasa kondisi tersebut tidak sehat bagi perkembangannya sebagai pemain.

Garnacho meninggalkan Old Trafford setelah masuk daftar pemain yang tidak masuk rencana Amorim. Dia yang datang sejak usia 16 tahun merasa perubahan klub adalah jalan terbaik.

Bayern Munchen sempat mencoba membawanya ke Bundesliga, namun Garnacho menegaskan keinginannya untuk tetap berada di Inggris. Pilihannya jatuh pada Chelsea karena dianggap memberikan ruang dan kesempatan yang lebih jelas.

Dalam pernyataannya di Bergamo, dia menyampaikan bahwa pindah adalah langkah untuk meningkatkan level permainannya. Dia menilai waktunya memang tepat untuk mengambil keputusan besar.

Saat ditanya apakah dia memiliki penyesalan, Garnacho menolak anggapan tersebut. Dia juga menyatakan bahwa dia tidak merasa sedih atas cara kepindahannya dari Manchester United.

Menurut Garnacho, pindah klub adalah bagian dari karier. Dia meyakini bahwa Chelsea menawarkan peluang untuk berkembang lebih jauh dibanding tetap berada dalam situasi yang tidak jelas di klub lamanya.

Peran Maresca dan Situasi Skuad Chelsea

Garnacho kini memiliki kontrak panjang di Stamford Bridge hingga musim panas 2032. Dia menjelaskan bahwa kepercayaan menjadi faktor utama dalam proses adaptasinya di Chelsea.

Dia mengungkap bahwa Maresca rutin berbicara dengannya setiap pekan. Percakapan tersebut dianggap membantu membangun kenyamanan dan kepercayaan di dalam skuad.

Garnacho percaya bahwa proses yang sedang berlangsung akan membuat dirinya dan tim berkembang. Dia menilai musim baru berjalan tiga bulan, sehingga ruang perbaikan masih sangat besar.

Maresca sendiri memberikan penilaian bahwa Garnacho memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang lebih besar. Pelatih itu menilai pemain Argentina tersebut bekerja keras dan memiliki kemauan untuk belajar.

Maresca juga mengingatkan bahwa lawan Atalanta akan tampil dengan tekanan tinggi. Dia menggambarkan gaya man-marking Atalanta sebagai sesuatu yang melekat dengan sepak bola Italia.

Cole Palmer dipastikan tidak ikut ke Italia karena kondisi fisik yang belum memungkinkan tampil dua kali dalam tiga hari. Maresca menilai keputusan ini penting demi proses pemulihannya.

Liam Delap juga tidak dapat dimainkan setelah mengalami cedera bahu. Maresca belum bisa memastikan kapan Delap kembali dengan menyebut timeline pemulihannya masih belum jelas.

Joao Pedro atau Marc Guiu kemungkinan akan menjadi opsi utama di lini depan untuk laga kontra Atalanta. Kondisi ini membuat komposisi serangan Chelsea sedikit berubah.

Pendapat Kami:

Keputusan Garnacho meninggalkan Manchester United tampak sejalan dengan kebutuhannya untuk mendapatkan peran lebih stabil. Dari cara dia berbicara, terlihat bahwa dia merasa lebih dihargai di Chelsea. Namun, beban ekspektasi juga akan meningkat, apalagi saat kondisi skuad Chelsea sedang tidak lengkap. Tantangan besarnya adalah membuktikan bahwa keputusan berani tersebut memang tepat bagi perkembangan kariernya.

SebelumnyaLiverpool Krisis Penyerang: Salah Dicoret, Gakpo Cedera, Chiesa Sakit Jelang Lawan Inter
SelanjutnyaTampil Dominan, Manchester Menang Menang Empat Gol, Naik ke Posisi Kelima Klasemen