Gilabola.com – Son Heung-min tidak sedang bermain-main ketika menyebut final Liga Europa melawan Manchester United pada 21 Mei sebagai pertandingan yang terasa berbeda.
Kapten Tottenham Hotspur itu mengungkapkan bahwa alasan utama ia tetap bertahan di klub selama ini adalah keinginannya untuk meraih sesuatu yang gagal dicapai oleh banyak pemain sebelumnya—trofi.
Dia menyebut dirinya tengah digerakkan oleh apa yang dia sebut sebagai ‘gairah putus asa’. Sejak bergabung dari Bayer Leverkusen pada 2015, Son telah mencetak 173 gol untuk Spurs, menjadikannya pencetak gol kelima terbanyak sepanjang sejarah klub, tepat di bawah Harry Kane, Jimmy Greaves, Bobby Smith, dan Martin Chivers.
Namun, dari semua final yang dia mainkan bersama Spurs, dia belum pernah merasakan kemenangan. Dia menjadi bagian dari tim yang kalah dari Liverpool di final Liga Champions 2019 dan Manchester City di final Piala Liga 2021. Terakhir kali Tottenham mengangkat trofi terjadi pada 2008 melalui ajang yang sama.
Son mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, dia dan rekan-rekannya telah berbicara tentang pentingnya memenangkan trofi. Dia merasa bahwa semua bagian dari “puzzle” sudah berhasil dikumpulkan, kecuali satu bagian paling penting yang selama ini terus dia cari. Dia menyebut bahwa potongan terakhir itulah yang belum dia temukan selama 10 tahun terakhir.
Menurutnya, setiap pertandingan memang terasa spesial, tetapi laga melawan United kali ini terasa lebih dari sekadar final. Dia menyatakan bahwa peluang seperti ini bisa jadi tidak akan datang kembali. Dia pun sangat ingin menang—melebihi siapa pun di lapangan.
Dukungan dari Sahabat, Cedera yang Dilawan
Son baru saja kembali bermain setelah absen sebulan akibat cedera kaki. Dia tampil sebagai pemain pengganti pada menit ke-58 saat Tottenham kalah 0-2 dari Crystal Palace di Premier League.
Dia mengatakan bahwa proses penyembuhannya berlangsung lebih cepat dari perkiraan berkat kerja keras bersama terapis pribadinya, Ahn Deok-su, dan tim medis Tottenham Hotspur.
Son juga menegaskan bahwa dirinya akan selalu mengatakan bahwa dia dalam kondisi baik karena tidak ingin para pendukung merasa cemas saat menyaksikan pertandingan.
Selain fokus pada final, Son juga baru saja menyaksikan sahabatnya, Harry Kane, meraih gelar Bundesliga pertamanya bersama Bayern Munchen. Dia mengaku sempat mengirim pesan singkat kepada Kane dan kemudian menerima video call balasan. Dia merasa sangat bahagia melihat kebahagiaan sahabatnya itu dan mengibaratkan kebanggaan tersebut seolah seperti saudara sendiri yang meraihnya.
Dengan semangat positif itu, dia berharap Kane bisa turut memberikan dukungan dari kejauhan saat Spurs berjuang di final. Dia menyampaikan harapan bahwa energi kemenangan Kane bisa menular ke ruang ganti Spurs, yang kini sedang haus akan keberhasilan di panggung sepak bola Eropa.